Surat terakhir untukmu

Assalamua’alaykum Wr Wb……..
Saudaraku yang juga kekasihku “******”…
Sebenarnya ku tak tau akan menulis apa, akan mengucapkan apa
Tapi sejujurnya banyak kata yang ingin kuucap
Maka, cukuplah secarik kertas ini mewakili sapaanku…

Kekasihku xxxx…
Terimakasih kau telah menjadi bagian dalam hidupku
Mengenalmu adalah suatu keindahan
Menyapamu adalah suatu kebahagiaan
Bertemu denganmu adalah suatu keistimewaan
Dan…..
Berpisah denganmu adalah suatu keharusan….

Maafkan aku wahai kekasihku…
dalam mencintaimu tak ada penyesalan
namun satu satunya yang kusesali
adalah..
diriku yang tak mampu menjadi
orang yang kau cintai
Keinginan terdalamku adalah melihat kamu bahagia.
Tapi sudah terlihat jelas itu tidak pernah kamu rasa
Terima kasih banyak untuk Cinta dan kebahagiaan y
ang sudah tercipta karena kebersamaan denganmu. T
api maaf karena keadaan kita tidak harus selalu sejalan,
kita perlu memilih jalan sendiri-sendiri
demi masa depan masing-masing yang lebih baik
Sayang, bukan kamu yang tidak pantas bagiku, tapi Aku yang tidak pantas bagimu. Banyak Orang yang lebih layak dan lebih baik dariku yang bisa memberikan kebahagiaan bagimu
Maafkan aku cinta
Dalam derita Kutinggalkanmu di sana
Sebenarnya …Ku tak berharap ada goresan luka
Tapi inilah waktu
Memaksaku tuk meninggalakanmu
Walau seseungguhnya aku masih ingin memandang wajahmu

Ukhtiy, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu.
Yang Tak pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur.
Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku.
Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terUkhtiyr malam.
Yang siap Memberi apapun yang kupinta.
Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya.

Maaf Ukhtiy, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia.
Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil di hadapanNya.
Walaupun kau begitu rupawan lagi tampan, Ia lebih indah dan bercahaya dari dirimu.
Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu.
Dan Ukhtiy, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu.
Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka.
Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.

Ukhtiy, belum terlambat untuk bertaubat.
Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya.
Ia bisa marah, Ukhtiy
Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan,
marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu,
marah karena aku pernah berduaan denganmu,
marah karena suatu ketika dengan terpaksa kau harus memboncengku dengan motormu,
marah karena pernah ketetapanNya kuadukan padamu
atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu,
marah karena aku pernah mendahului takdirNya
dengan mengajakmu untuk menungguku menjadi istrimu kelak padahal itu belum pasti adanya.
Dan intinya Dia akan marah kita berjumpa dan bersama dalam melakukan banyak dosa

Ia bisa Marah.
Tapi sekali lagi semua belum terlambat.
Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang,
semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni.
Ukhtiy, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf,
Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.
Dan aku mohon, apa saja yang telah kita perbuat adalah dosa maksiyat
Jadi… jangan kau ceritakan kepada siapapun
Karena Alloh akan menutup rapat, sehingga kita aman dari azab di dunia akhiyrat
Jika, aku atau kamu membukanya, niscaya Alloh tak akan mengampuni dosa yang kita perbuat
Sekarang…cukup kita menyesali dan bertaubat, insya Allo kita akan selamat

Ukhtiy, jangan marah ya.
Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya.
Tapi tak cuma aku, Ukhtiy.
Kau pun bisa menjadi kekasihnya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan.
Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini.
Insya Allah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing.
Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang laki-laki soleh.
Ya, laki-laki soleh yang pasti lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantu-mu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci.
Iniliah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, Ukhtiy.

Ukhtiy, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini.
Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah.
Ya, saudara di jalan Allah, Ukhtiy. Itulah ikatan terbaik.
Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia.
Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

SURAT NASEHAT UNTUKMU UKHTY….
Setelah ku meinta maaf dan terimakasih…. Aku ingin mengakhiri perkataanku dengan beberapa Nasehat.
Mungkin ini panjang… tapi kuberharap kau mau membacanya. Karena insya All0h sangat bermanfaat.

Wahai ukhty… kau adalah
1. Seorang Siswa / Penuntut Ilmu
2. Calon Istri dari Pendamping hidupmu kelak
3. Calon ibu dari anak-anak mu kelak.

Wahai ukhty… dunia ini begitu menjadi panggung kehancuran bagi seorang wanita. Dalam perjalanan sejarah, taka da satu kisah-pun yang menuliskan seorang wanita ada keistimewaanya. Dari kerajaan romawi, Persia, Byzantium, Dinasti Ming dan seluruh peradaban dunia, menjadikan wanita sebagai komoditi / barang yang mudah dipindah tangankan. Wanita hanya sebagai pemuas nafsu belaka bagi laki- laki atau penguasa. wanita pada saat itu tidak berguna, dibuang kemanapun seperti sampah.
Wahai ukhty……
Datanglah Rasulullah SAW …..
Dia lah utusan Allah yang menyelamatkan wanita dari kebiadaban zaman. Dia sangat menghargai wanita. Dia lah yang menjadikan wanita sebagai perhiasan terindah di atas dunia. Dia lah yang menjadikan wanita sebagai panglima perang, sebagai ahli ilmu, sebagai ahli pengobatan dan segala kedudukan yang tadinya hanya hanya dimiliki oleh kaum pria.
Wahai ukhty….
Betapa besar jasa Rasulullah SAW terhadap golonganmu (wanita). Karena dia ah, saat ini kau dapat tersenyum, dapat berbicara, dapat pergi kemana kau suka. Dia lah yang membawa risalah illahi untuk mensucikanmu dari kotoran dunia ini.
Dia tidak pernah satu kali pun mencaci dan menghina wanita. Dia selalu menghargai semua wanita, tanpa pandang warna kulit, tua atau muda, budaya bahkan agama.
Kau dapat melihat kisahnya, 9 istri Rasulullah SAW hanya 1 yang masih muda, yaitu Siti Aisyah. Sebagian besar yang diperistri oleh dia adalah janda. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW bukan karena tuntunan nafsunya belaka. Tapi karena kasih saying Rasulullah SAW yang melihat janda terlantar di tengah2 masyarakat. Selain itu, dia menikahi janda karena ada misi dakwahnya, yaitu menyelamatkan si janda tersebut beserta orang di sekelilingnya.
Wahai ukhty….
Jangan pernah kau menjauh dari Rsulullah SAW,,,
Dia lahir dari Rahim seorang wanita, yaitu Siti Aminah
Dia melahirkan juga seorang wanita, yaitu Siti Fatimah
Dia memperistri juga seorang wanita, yaitu Siti Khadijah, Siti Aisyah, dst
Jadi dia sangat memahami lahir dan batin seorang wanita.
Maka dari itu, selamatkan dirimu dengan berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tidak menginginkan wanita sebagai manusia yang lemah, yang hina, yang hanya menjadi sampah dunia. Rasulullah SAW menginginkan kau sebagai

1. Sebagai seorang ahli ilmu

Sejenak Coba kau buka alqur’an,
Allah SWT dan Rasul-Nya, menyelamatkanmu dari kegelapan dan kehinaan dunia dengan ILMU.
Dapat kau lihat di sekelilingmu, atau sejarah yang kau pernah baca. Siapa tokoh wanita, di desa mu, di tempatmu kerja, di kabupatenmu, di negaramu, atau di tingkat Internasional, atau bahkan di sejarah bangsa kita, dunia juga di agama kita Islam.
Ketika kau membacanya, kau akan menemukan sebuah fakta, bahwa sangat sedikit wanita yang berkiprah di sana. Sebagian besar kiprah sejarah dipegang oleh kaum adam. Menurutmu kenapa ? padahal dalam total populasi bumi, penduduk wanita lebih banyak dibanding pria, bahkan ada yang mengatakan 1 : 4.
Lalu kenapa jarang sekali wanita yang berkiprah? Pasti kau tau jawabanya, karena jarang sekali wanita yang menjadi ahli ilmu.

Wahai ukhty….
dalam sejarah tercatat beberapa wanita – wanita istimewa.
Pertama, Siti Aisyah. Dia lah pendamping manusia termulia. Maka, dia menjadi wanita yang paling cerdas dan ahli ilmu. Sepanjang sejarah Islam bahkan dunia, dial ah satu – satu nya wanita yang paling cerdas. Dia dapat menghafalkan hadits Rasulullah SAW sebanyak 2.000 hadits.karena itu, dia menjadi rujukan para sahabat dan tabi’in yang akan menuntut ilmu. Banyak ahli hadits, ahli qur’an yang belajar padanya. hingga sampai sekarang, di berbagai hadits, tertulis namanya ( contoh : dari ‘Aisyah Radhiallohu ‘anha Rasulullah SAW bersabda “ tiada satu pun musibah yang menimpa kaum muslimin melainkan dosa – dosanya diampuni oleh Allah SWT , sekalipun musibah itu hanya tertusuk duri. <HR.Muslim>).

Jika siti Aisyah berada 1400 tahun lalu, sekarang kucontohkan wanita yang berpegang teguh dengan ajaran Rasulullah SAW sehingga sekarang menjadi teladan dunia internasional. Dallia Mogahed, wanita yang menggemparkan dunia sebagai Dewan Penasehat bagi Barack Obama di Gedung Putih, Amerika. Dia sebelumnya menjabat sebagai Eksekutif Direktur Pusat Studi Gallup International dan sebagai Direktor of Research di Institu ISPU Washington. Jika melihat pendidikanya, walaupun dia wanita, dia menempuh Teknik Mesin di Universitas Winconsin, dan mendapat gelar MBA di Universitas Pitsburgh..

Kedua wanita di atas beda jauh generasinya, yaitu 1400 tahun. Tapi kenapa mereka sama – sama membuat dunia melihatnya. Karena mereka sama – sama berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW yaitu taat kepada Allah SWT dengan ILMU.

Wahai ukhty…
jangan hanya karena kau akan menjadi ibu rumah tangga sehingga menghentikanmu dalam menuntut ilmu.
Karena Menuntut ilmu tidak sekedar di bangku sekolah atau bangku kuliah.
Jika kau sekarang berada di bangku sekolah atau kuliah, bersyukurlah. Karena kau berada di samudera ilmu. Tapi hal itu jangan sampai melalaikanmu. Karena banyak sekali tikus mati di lumbung padi, yang artinya, banyak sekali siswa / mahasiswa yang tidak tau ilmu yang didapatkan. Maka dari itu, kuatkan niat, bahwa kau berada di atas bangku sekolah / kuliah membawa misi atau tekad memperjuangkan agama Alloh SWT. Sehingga kau akan menemukan semangat, walaupun kau bertemu dengan berbagai kendala. Entah itu karena guru / dosen, karena pelajaran yang sulit, karena masalah dengan teman, kartena masalah keluarga, atau bahkan masalah cinta. Ingatlah Wahai ukhty… hanya karena ilmu ini lah yang akan mengangkat derjatmu di dunia ini maupun akhirat nanti.
Maka jangan menyerah, dan terus bekerja keras menguasai ilmu yang kau inginkan, dan yakinkan dirimu, hal itu bukan karena siap – siapa, tapi karena Allah SWT.

Ilmu itu identic / hamper sama dengan pelajaran. Jika kau berhadapan dengan berbagai pelajaran, ambil lah salah satu yang kau inginkan/sukai. Jangan kau terbebani dengan pelajaran lain yang tidak kau sukai. Otak dan matamu tetap fokuskan terhadap pelajaran yang kau sukai. Jika kau sudah menemukan pelajaran yang kau sukai, kau jangan hanya mendengarkan penjelasan guru, tapi kau harus aktif bertanya ke guru, teman – teman, atau orang lain yang kau anggap bisa.
Dan ingat, jadikan BUKU sebagai teman sejatimu. Karena dengan membaca buku kau akan masuk dalam lautan ilmu. Karena buku bisa mengisi waktu kosongmu dengan penuh arti. Jangan kau buang2 masa mudamu dengan membuka handphone.mu. coba resapi… ketika kau menghabiskan hari hari mu untuk membuka HP, apakah ilmu mu bertambah? Bahkan apa uangmu bertambah? Tidak kan? Jadi, mulai detik ini, jika kau ingin menjadi seperti Siti Aisyah atau Dallia Mogahed, carilah buku yang kau sukai, dan habiskan waktumu untuk membacanya. Tapi tetap ingat kewajiban.
banyak teman – teman mu yang jarang atau bahkan tidak ada yang membaca buku. Mereka sering mengajakmu untuk bermain, berwisata, karaoke dan semua kegiatan yang menghabiskan waktu dan biaya. Ketika hal itu kau lakukan, tentunya kau akan merasakan kesepian. Jangan sedih lah, karena lebih baik sendirian dalam hal yang positif, daripada bersama –sama dalam hal yang kurang positif. Jika pun kau membutuhkan teman, datanglah ke teman atau kelompokyang dapat membagi mu sebuah ilmu.

Wahai ukhty… jika kau sekarang tidak berada di bangku sekolah / kuliah / majlis ta’lim, jangan kau bersedih. Yang pertama tancapkan di hatimu akan kerinduan dengan sebuah ilmu. Setelah itu, kau dapat memperoleh ilmu dengan mendatangi majlis ta’lin, video youtube, audio book, atau kau dapat belajar pengalaman dari orang2 yang pernah menuntut ilmu. Dan yang paling mudah, baca buku. Kau jangan minder karena tidak berada di bangku sekolah / kuliah. Karena ternyata banyak orang yang di bangku kuliah ternyata masih awam dengan ilmunya. Jadi, buktikan Wahai ukhty, walaupun kau tidak sedang berada di tempat ilmu, tapi kau harus semangat untuk menjadi ahli ilmu. Jika kau sibuk dan lelah bekerja seharian, bismillah dan berdoa lah kepada Allah SWT, mintalah kekuatan, kesempatan dan jalan untuk menuntut ilmu. Jika kau melakukan hal itu, insya Alloh pahalamu lebih besar dibanding orang – orang yang berada di bangku sekolah /kuliah / majlis. Karena kondisimu lebih susah, dan Alloh lah yang mengetahui perjuanganmu.

Wahai ukhty… lalu ilmu apa yang harus kau kuasai?
- Ilmu bersuci, solat, dan qur’an
Imam Syafi’I mewajibkan kita harus menguasai ilmu ini, karena ilmu ini lah yang kita gunakan untuk beribadah sehari - hari
- Ilmu yang kau sukai
Ilmu ini lah yang akan melengkapi kecerdasanmu. Ilmu ini selain ilmu di atas seperti Matematika, Kimia, Sosiologi, Psikologi, Astronomi, Ekonomi, Hukum, ekonomi Islam, dan lainya
Setelah kau menetapkan ilmu yang mana, ayo berdoa kepada sang pemilik ilmu, Allah SWT, agar memberikan kita ilmu yang berkah. Yaitu yang membawa kita semakin dekat dengan Allah SWT, dengan bertambah iman dan amal shaoleh.
Kenapa harus berdoa? Karena banyak manusia, yang ilmunya bertambah, tapi semakin jauh dari Alloh. Banyak pelanggaran yang dilakukan, Korupsi misalnya. Lalu bagaimana ketika kita melihat orang yang berilmu, tapi mereka berperilaku seperti orang yang tidak berilmu? Jangan berburuk sangka, doa kan lah agar Alloh memberikan dia hidayah. Dan Wahai ukhty… jangan pernah meremehkan siapapun yang memberikan kita nasehat. Karena bisa jadi, dari nasehat itu lah, Allah swt menitipkan ilmu dan hidayah-Nya untuk kita. Sebagaimana Sayyidina Ali mengatakan “undhzur MA qol, wa la tandhzur MAN qol” artinya, lihatlah APA yang dikatakan, dan jangan kau lihat SIAPA yang mengatakan”

2. Calon Istri dari Pendamping hidupmu kelak

Wahai ukhty….
Sekarang kau tumbuh semakin dewasa, dan tiba saatnya kau membutuhkan seseorang yang dapat menjagamu. Karena orang tuamu semakin tua, dan suatu saat akan tiada. Maka, kau membutuhkan penggantinya. Karena kau adalah bidadari yang membutuhkan pengawalan ketat. Kau membutuhkan seeseorang yang mempu menjagamu di dunia ini bahkan di akherat nanti, yaitu SUAMI.
Coba di ingat kalimat yang kutuliskan di awal, pada zaman dulu wanita sangat lah hina. Dan Rasulullah SAW menjadikan istimewa, yaitu dengan pernikahan yang tegas. Bahkan, ketika seorang wanita baik baik, lalu dituduh berzina, maka orang yang menuduh diwajibkan mendatangkan empat saksi. Missal hanya ada 3 orang yang menjadi saksi, maka tiga orang tadi mendapatkan hukuman di dera 80 kali, selain itu, Alloh memberikan hukuman dengan tidak diterima persakiannya semur hidup. (wallhu a’lam).

Hal itu sungguh-sungguh menjaga wanita dari segala upaya penghinaanya. Maka dari itu, jgalah dirimu sedudah Allah SWT menjagamu. Jagalah sampai datang laki – laki yang siap menjagamu.
Wahai ukhty…. Sebelum kau mendapatkan seorang yang siap menjagamu, pilihlah dengan sungguh – sungguh. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memilih pasangan hidup karena tampan, harta, nasab dan agama. Sudah wajar jika kau menyukai yang tampan, yang bergelimang harta, dan bernasab baik. Dan hal itu tidak dilarang oleh Rasulullah SAW. Tapi Rasulullah SAW menegaskan, jika kita menginginkan kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan hidup dalam rumah tangga, yang tidak sekedar ketika menjadi pengantin baru. Maka, pilih lah karena agamanya.

Apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW memang benar apa adanya. Ternyata, yang namanya ketampanan atau kecantikan akan pudar seiring waktu yang berputar. Coba diamati orang tua kita, kenapa mereka saling mencintai, padahal wajah mereka telah mengeriput. Suaranya sudah tidak lagi merdu dan mesra. Jika karena harta, harta dapat dengan mudah sirna. Bayangkan jika ada seseorang mempunyai tabungan 100 milyar. Lalu Allah menghilangkanya. Ada berbagai cara, dapat melalui pencurian, penipuan, atau dia sakit akut yang memaksa operasi yang menelan milyaran, atau rumahnya terkena gempa atau tsunami atau banjir. Dengan mudah Allah SWT menghilangkannya.

Begitu juga dengan mudah Allah SWT mendatangkan rezeki. Jika kita memilih pasangan hidup karena ketaqwaanya kepada Allah SWT, Allah SWT menjamin dalam Alqur’an, akan memberi kita rezeki yang cukup bahkan melimpah.

Wahai ukhty,,,, rezeki tidaklah sekedar uang atau harta. Contoh rezeki yang belum kita sadari yaitu hidayah keimanan, betapa Allah menyayangi kita selama ini. Dia tidak rela kita terjerumus ke dalam jurang kemaksiyatan. Sebagai contoh, jika kita putus dengan pacar atau special one. Itu salah satu cara Allah SWT dalam memberikan kita rezeki berupa kesucian jiwa. Karena jika kita dibiarkan berpacaran, kita kan terjerambab dalam kemaksiyatan yang akan menytebabkan Allah SWT mencabut rezekinya.

Sedangkan contoh rezeki di dalam keluarga yaitu dikaruniai anak – anak yang sehat, yang cerdas. Dan rezeki yang sangat istimewa dikaruniai anak yang soleh – soleh.a. kesehatan adalah rezeki yang sangat istimewa. Kau sedang membaca kalimat ini dengan kedua mata.mu. coba tangan kananmu menutup mata sebelah kanan. (aku mohon coba). Lalu tangan kirimu menutup mata sebelah kiri. ( sekali lagi, aku mohon praktikan). Apa yang kau lihat? Gelap bukan?, bayangkan jika Allah SWT mencabut rezeki berupa kedua mata kita, masihkah kita dapat melihat orang2 yang tampan, cantik? Masihkah bisa melihat perhiasan yang mahal, wisata yang tenar, hp yang kita sehari hari tatap. Mari kita ucap Alhamdulillah… semoga Allah SWT menjadikan kita hamba yang senantiasa bersyukur.

Wahai ukhty, aku pernah membaca, salah satu ciri laki – laki yang soleh, yaitu pemuda yang istiqamah solah subuh berjamaah di masjid. Kenapa soleh? Karena solat jamaah paling berat adalah waktu subuh, apalagi di zaman ini, umumnya pemuda, jika malam menjelang, mereka berkeliaran entah kemana. Ketika fajar hendak datang, mata mereka baru terpejam. Jadi ketika kau melihat seorang pemuda yang mau atau istiqamah solat subuh, bismillah. Berdoalah kepada Allah SWT agar menjadikan dia sebagi pendampingmu. Jika pun kau belum menemukan, tetapi ada seseorang yang mendekati mu, yang perlu kau Tanya kan “ tadi, apa kah kamu solat subuh berjamaah di masjid?”, jika tidak, dapat kamu pertimbangkan untuk memilih dia. “ kamu solat subuh jam berapa?” jika jawabanya sekitar jam 5 / 6, dapat kamu pertimbangkan untuk memilih dia. Kalau dia tidak solat subuh, tinggalkan dia!.
Wahai ukhty, untuk apa satu atap dengan orang yang tidak mau memahami ajaran Tuhan-Nya, niscaya dia tidak akan memahami perasaanmu. Selalu minta lah kepada Allah agar mendatangkan suami yang akan membawamu kepada ketaatan. Jika datang seorang pemuda menghampiri hatimu, langsung tanyakan hal tadi, lalu tanyakan kapan mau mendatangi ayahmu.

Ketika kau sudah menjadi istri…….
Kuncinya satu, taat lah kepada suami 100%, selama tidak melanggar syariat. Akan tetapi, konkretnya kusampaikan kriteria istri yang soleha

A. Menjadi manajer (pemimpin) yang jujur

Kenapa ku katakan manajer? Karena keluarga dapat di ibartakan perusahaan. Suami adalah sebagi direktur, dan istri sebagai manajer. Suami lah yang menentukan arah keluar, sedangkan istri yang menentukan arah ke dalam. Jadi saling bekerja sama.
Konkretnya, suami mempunyai kewajiban “mencari” uang (tugas direktur). Dan istri berkewajiban “mengelola” uang (tugas manager). Memang menantang tugas suami sebagi pencari uang, akan tetapi lebih menantang tugas istri, sebagai pengelola. Nalarnya seperti ini, jika suami dapat mengumpulkan ratusan juta, tapi sang istri tidak jujur dalam mengelola. Sehingga pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan, yang akhirnya deficit anggaran rumah tangga. Apa yang terjadi? Kalau perusahaan, maka akan kolaps atau pailit. Tapi kalau rumah tangga, akan terjadi cek-cok, pertengkaran, yang akhirnya berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan akhirnya perceraian.
Wahai ukhty, menurut data Kementrian Agama, angka perceraian semakin meningkat dan faktornya ekonomi. Perlu dipahami, masalahnya bukan karena sang suami sulit mendapatkan uang, tapi karena istri yang kurang jujur sebagi manajer. Tidak jujur di sini ada berbagai bentuk. Yang intinya ketika istri / manajer mengeluarkan uang tidak adanya musyawarah dengan direktiur / suami. Perlu ku tegaskan, pengeluaran di sini, adalah segala pengeluaran. Istri dan suami harus saling bermusyawarah, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan bermusyawarah dengan istri-istrinya mengenai urusan dapur sampai urusan perang.

Wahai ukhty…
Sungguh aku berpesan, jangan sekali pun kau ceroboh dalam mengeluarkan uang. Bila perlu setiap kau mengeluarkan uang, tanyalah kepada suami. Memang tidak logis, tapi itu sebagai slah satu bentuk mengambil hati suami untuk memberimu kepercayaan. Ketika hal itu didapatkan, maka suami tidak segan memberimu kepercayaan sepenuhnya untuk mengelola keuangan.
Dan sangat kutegaskan, ketika kondisi keluargamu nanti dalam keadaan nol. Jangan sekali – kali ! kamu berhutang tanpa musyawarah dengan suami. biarpun berhutang ke warung untuk urusan dapur. Karena apa? Ada dua alas an, pertama. Allah swt sebenarnya memberikan lampu kuning jika kita berhutang. Karena jika kita berhutang kepada orang lain dapat memunculkan kedzaliman dan yang paling bahaya riba.

Penjelasannya seperti ini, memunculkan kedzaliman, ketika kita berhutang tapi tidak membayarnya, hal ini jelas dzalim. Jika hal ini dilakukan, maka kita sama saja mencuri hak orang lain. Dan ibadah kita selama hidup di dunia akan sia – sia, karena untuk menebus hutang tadi kelak di akhirat. Selain itu, kedzalimanya berupa menyalahi janji. Ketika kita berhutang kepada seseorang, biasanya kita menjanjikan atau dengan kata insya Allah, kita akan membayarnya pada tanggal tertentu. Lalu ketika orang itu mendatangi kita, kita sering berbohong kepadanya, bahkan kalaupun sungguh - sungguh belum sanggup membayar , tapi kita sudah berjanji pada hari itu, maka kita telah mengecewakanya, dan menzaliminya. Wahai ukhty.. ingatkan? Salah satu doa yang pasti Alloh kabulkan, adalah doa orang terdzalimi. Lalu bagaimana jika orang yang kita dzalimi mendoakan kita rugi dunia akhirat? Na’udzubillah.

Kenapa dapat dikatakan riba?
Wahai ukhty… sebenarnya ini perlu pembahasan khusus. Tapi aku berusaha menyelipkan di sini, karena ini sangat erat denganmu sebagai istri.
Wahai ukhty…
Dosa riba termasuk dosa besar, yang melebihi dosa zina, yang pelakunya akan dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. ( mengerikan bukan?)
Wahai ukhty….pahami kalau perlu hafalkan!
Riba adalah segala bentuk manfaat, yang diperoleh karena transaksi hutang – piutang.
Riba bukan sekedar bunga di bank, kalau itu jelas riba.
Dalam hal ini, riba yang sering dilakukan oleh kita, khususnya ibu rumah tangga.
Dari pengertian di atas, akan kucontohkan
……kau memberikan pinjaman 10juta ke tetangga, tapi kau mengharuskan tetangga itu mengembalikan 11juta…. Sudah tau kan ini riba?karena penambahan nominal.
Aku mohon baca lagi contoh selanjutnya.
…… kau memberikan pinjaman 10juta ke tetangga, dan kau tidak mengharuskan mengembalikan lebih dari 100juta. Akan tetapi setelah itu kau minta tolong dibantu mengerjakan sesuatu, atau meminjam suatu barang (missal kan motor), atau segala hal yang mendatangkan manfaat kepadamu…. Ini lah riba Wahai ukhty. Dalam kasus ini, kau sebagai pemberi pinjaman
Wahai ukhty… Alloh bukan mempersulit hidup kita, tapi Alloh benar2 menjaga kita dari kerusakan.
Kenapa Allah SWT benar2 mengaharamkan riba, salah satu hikmahnya agar kita benar – benar tulus dalam menolong orang lain.

Dari contoh di atas, adalah sebuah riba. Coba kita pahami,
Seandainya kau tidak meminjamkan uang, kira2, tetanggamu dengan sukarela akan meinjamkan motor kpadamu? Tidak kan?
Terus, karena kau telah berjasa kepada tetangga dengan meinjamkan uang, lalu dengan santainya kau bisa meminjam barang dia semamumu, atau kau bebas minta tolong semaumu.
Wahai ukhty…. Inilah bentuk penjajahn yang oleh Allah sangat dilaknat.
Dan ini lah yang di alami oleh bangsa kita, Negara kita dulu dipinjami oleh VOC Belanda, yang katanya mereka di sini sekedar berdagang. Tapi akhirnya? Bangsa kita dijajah dan dijarah.
Itu masa lalu. Masa sekarang, Negara kita mendapatkan pinjaman dana dari IMF, World Bank, Singapore dll yang totalnya berkisar 3500 Triliun. Besar kan? Negara kita harus membayar bunganya setiap bulan yang bernilai milyaran, itu Cuma bunga!. Dan yang paling parah, karena Negara kita meperoleh pinjaman tadi, mereka (bangsa luar), dengan mudahnya menjajah Negara kita. Bukan dalam bentuk penjajahan seperti masa Belanda dulu, tapi penjajahan dalam bentuk ekonomi, pendidikan, media masa, tenaga kerja, dll. Coba dilihat, ratusan bahkan ribuan perusahaan di Indonesia, siapa yang memiliki? Bangsa asing bukan? Dan yang menjadi buruh, bangsa kita.
Hal itu lah yang salah satu dampak dari maraknya riba.

Wahai ukhty….
Ku contohkan sekali lagi, tentang riba yang belum kita sadari
Kau meminjam 10juta ke tetangga, kau berjanji 15hari akan dikembalikan. Di hari ke – 15, kau belum mempunyai sepeser pun. Maka, dengan inisiatif / kesadaran diri, kau mendatangi tetangga dengan membawa bingkisan, dan meminta maaf karena belum dapat membayar hutang. Wahai ukhty… ini lah riba
Dalam kasus ini, kau sebagai peminjam.
kenapa riba? Kira2 tanpa kau meminjam uang, dengan senang hati memberi bingkisan ke tetangga?
Wahai ukhty… Rasulullah SAW bersabda pemberi, penerima, pencatat dan yang menyaksikan riba, semuanya masuk neraka.
Nau’dzubillah

B. Menjadi partner (pasangan) yang empatis

Wahai ukhty… lelah kah membaca tulisan ini? Kalau lelah, istirahatlah. Tutup dulu, walaupun sebenarnya aku juga lelah. Tapi kupaksa untuk menuliskan. Karena aku ingin, keluargamu, keluargaku dan keluarga umat islam akan menjadi keluarga Rasulullah SAW di jannatul firdaus kelak.
Lanjut ya….?
Rasulullah SAW pernah bersabda yang intinya “jika boleh manusia sujud kepada manusia lainnya, maka aku mewajibkan istri untuk sujud di telapak kaki suaminya”
Wahai ukhty….
Jika kau menginginkan surga Allah, itu sangat lah mudah, tunduklah total 100% kepada suamimu. Jangan sekali – kali kau mengecewakannya, membangkangnya, bahkan melawannya. Selama suamimu mengajak bukan kepada kemaksiatan
Dr. Buya Yahya menjelaskan “perkara mubah yang bila diperintahkan oleh suami, maka menjadi perkara wajib, bagi sang istri. Dan perkara sunnah yang bila dilarang oleh suami, maka menjadi perkara haram bagi sang istri” (wallohu a’lam).

Jadi jika suamimu kelak memerintahkan mu untuk melakukan hal yang mubah, seperti berdandan di hadapannya, maka wajib bagimu melakukan hal itu. Jika kau melanggar, maka kau akan mendapatkan dosa. Apa lagi jika suamimiu memerintahkan mu kepada hal yang wajib, seperti menutup aurat, solat 5 waktu, dll. Maka 100% kau wajib melaksanakan. Tanpa toleransi.
Dan jika kau melakukan ibadah sunnah, seperti puasa snin kamis, akan tetapi karena sesuatu hal, suami melarang. Maka haram kau melakukannya. Jika karena suami belum paham sunnah, maka kau dapat menyadarkanya melalui berbagai cara.

Wahai ukhty…
Jika karena tuntutan ekonomi, suatu saat mengharuskannmu mencari nafkah, aku sarankan kau dapat membuka usaha. Entah berupa toko di rumah atau usaha online. Karena dengan usaha, kau dapat membantu suami, tapi juga tetap dapat berada di rumah memantau anak – anak. Jika terpaksa harus kerja, jangan lupa bermusyawarah dengan suami. Dan jika,penghasilanmu lebih besar dari pada suami, hati2 dengan kesombongan yang akan muncul di hatimu. Tetap bermusyawarah dengan suami dalam mengelolanya. Walaupun sebenarnya itu hak mu sepenuhnya.
Jadilah pasangan hidup yang empatis (peduli) terhadap suami. Jangan mentang – mentang, karena sudah menjadi suami, maka hilang kepedulian seperti dulu ketika sebelum nikah. Terkadang untuk menjaga ketaatanmu, kau harus melakukan sesuatu untuk suamimu seperti melakukan pekerjaan untuk atasanmu, yaitu dengan sungguh –sungguh.

Akan tetapi suami bukanlah atasan, tapi partner yang harus kau pedulikan. Yang ketika lelah bekerja, kau harus dengan kepekaan menghiburnya. Jangan sebaliknya, menjadi penambah masalah bagi suami, sesudah di tempat kerjanya ada berbagai masalah.
Lakukan sepenuh hati untuk berbakti ke suami, Rasulullah SAW bersabda yang intinya “ jika muncul sebuah nanah pada kulit suami, lalu istri membersihkan dengan mulutnya, hal itu belum dikatakan berbakti”
Imam Ghazali menuliskan dalam kitab ihya ‘ulumuddin. istri para salafus soleh selalu berkata kepada suaminya yang hendak mencari nafkah “wahai suamiku, aku mampu menahan laparnya perut, tapi aku tidak mampu menahan panasnya api neraka. Maka, berilah aku nafkah hanya dari yang Allah SWT halalkan”
Subhanallah!.. jadilah pengingat bagi suami dalam mencari nafkah. Jangan sebaliknya, kau jerumuskan suami untuk melanggar syariat Allah SWT.

3. Calon ibu dari anak-anak mu kelak

Pernah kah kau membayangkan jika di atas muka bumi ini tidak ada satu pun seorang wanita. Maka tak kan pernah ada kedamaian dan kebahagiaan. Karena itu lah Allah SWT menciptakan siti Hawa untuk mendampingi Nabi Adam a.s
Sekali lagi, pernah kah kau membayangkan jika tidak ada osok wanita di muka bumi ini. Maka, tidak akan pernah lahir Rasulullah SAW, Umar Bin Khattab, Siti Aisyah, Dalia Mogahed, Soekarno, Kartini.
Wahai ukhty..
orang – orang hebat yang tertuliskan dengan tinta emas dalam perjalanan sejarah, semuanya lahir dari Rahim wanita. Dalam sosok Rasul, lahir lah Rasulullah SAW, yang sepanjang zaman namanya selalu dikenang. Dalam sosok raja, hadir lah Jengis Khan yang menaklukan hamper seluruh daratan eropa dan asia, lahir pula Al Fatih, yang mampu merobohan tembok kerajaan yang ribuan tahun telah berkuasa yaitu Byzantium di Turki.

Wahai ukhty….
Apakah kau ingin melahirkan anak - anak hebat yang akan bermanfaat sehingga dikenang masa yang akan lewat?.
Sedikit ku kisahkan tentang salah satu tokoh Islam yang harum namanya. Yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Dia menjadi raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya pada masa dinasti Umayyah. Dia menjadi raja di usianya yang baru 37 tahun. Dia membawahi wilayah yang luasnya hamper seluruh jazirah arab, asia, dan afrika. Akan tetapi, ketika khalifah / raja sebelumnya menyerahkan tahta kepadanya,Umar bin Abdul Aziz bukannya senang, dia sedih, dia menangis dan berkata di depan rakyatnya “ demi Allah, saya tidak pernah memohon perkara ini kepada Allah satu kali pun”.

Sebagai raja, dia tidak tertipu dengan gelimagnya harta dan tahta. Justru dia menjual hampir seluruh kekayaan pribadinya untuk kepentingan rakyatnya. Bahkan dia tidak mau mendapatkan pengawalan dari tentaranya. Dia ingin selalu menyatu dengan rakyatnya. Suatu hari, di musim dingin, dia hendak mandi. Karena suhu terasa menusuk badan, dia meminta pekerjanya untuk memasak air. Lalu pekerjanya memasak dengan kayu bakar. Ketika Umar bin Abdul Aziz melihat pekerjanya membawa kayu bakar, dia bertanya “ kayu bakar dari mana itu?”, kemudian dijawab oleh pekerjanya “saya mengambil di baitul mal (milik Negara)”. Lalu Umar bin Abdul Aziz menjawab “ apakah kau menginginkan aku disiram dengan air mendidih dari neraka Allah?”. Kemudian Umar bin Abdul Aziz mandi dengan air di luar rumah yang sangat dingin.

Wahai ukhty…. Kenapa Umar bin Abdul Aziz mempunyai prestasi yang sangat tinggi, tetapi akhlak yang sangat mulia?. Tak lain, dia lahir dari Rahim seorang wanita yang sangat mulia. Mari kita lihat nasab dari Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz mempunyai ibu yang bernama ummu Ashim. Dan ummu Ashim mempunyai ayah yang bernama ‘Ashim. ‘Ashim adalah putra dari Umar bin Khattab. Jadi Umar bin Abdul Aziz adalah cicit dari Umar bin Khattab. Jika dilihat dari segi nasab ayah, memang sangat luar biasa. Tapi juga luar biasa dari nasab ibunya.
Kisahnya seperti ini, suatu hari Umar bin Khattab berjalan sendirian di malam hari, guna mengontrol kondisi rakyatnya. Ketika sampai di suatu rumah, dia mendengar dialog antara seorang ibu dengan anaknya.
“bu, mungkin karena musim kemarau, kambing kita mengeluarkan susu sedikit” kata si anak.
“ iya nak, maka dari itu, penghasilan kita sedikit. Apalagi semenjak ayahmu meninggal, hidup kita semakin sulit” terang ibunya
Anaknya pun terdiam, mendengarkan keluh kesah hatinya selama ini
“nak…” tiba – tiba ibunya mendekat, lalu membisikan sesuatu kepada anaknya
“ bagaimana kalau kita campurkan air ke dalam susu, agar kita dapat menjual banyak”
Anaknya pun sangat kaget “ tidak bu!, khalifah melarang kuta melakukan kecurangan”
“ iya nak ibu tau, tapi ini malam hari, tidak mungkin Umar bin Khatab mengetahui rencana kita” ibunya memaksa
“memang bu, khalifah tidak mengetahui, tapi Tuhannya Umar Bin Khattab (Allah SWT), mengetahui rencana kita”
Seketika itu, ibu nya terdiam membisu mendengar penjelasan putrinya.

Sementara itu, Umar bin Khattab yang berada di luar rumah meneteskan air mata, mengetahui keimanan seoarang wanita. Setelah pulang ke rumah, Umar Khattab menceritakan ke anaknya Ashim, dan Umar bin Khattab meminta anaknya, untuk menikahi wanita tersebut.
Keesokan harinya, Umar bin Khattab bersama anaknya mendatangi rumah wanita itu. Setelah dibuka pintunya, ibu dari wanita tersebut takut bukan main. Dia takut melakuakn kecurangan yang membuat khalifah mendatangi rumahnya untuk menghukum.
Akan tetapi, Umar bin Khattab menjelaskan maksud kedatangannya, yaitu ingin menikahkan anaknya dengan anak dari ibu itu. Hal ini, sungguh membuat ibu dan putrinya menangis tak menyangka semua hal itu.
Wahai ukhty….. dari wanita yang dinikahi Ashim ini lah, kemudian muncullah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Wahai ukhty… dari kisah di atas, apa yang kau rasakan. Jika kau menginginkan keturunan yang soleh/a dan sehebat Umar bin Abdul Aziz, sejenak mari berdoa. Tutp surat ini…dan berdoa dengan sungguh, diawali shalawat. Tutup matamu…
…..
……
…….
……..

Semoga setelah kita berdoa, Alloh akan mengaruniakan keturunan yang soleh dan hebat layaknya Umar bin Abdul Aziz. Aamiin…
Wahai ukhty…. Sebuah apel, jatuhnya tidak jauh dari pohonya. Begitu juga seorang anak yang lahir, tidak jauh dari engkau sebagi ibu.
Maka,sudah sepantasnya, Umar bin Abdul Aziz menjadi manusia hebat, karena lahir dari Rahim seorang ibu yang taqwa kepada Allah SWT dengan sepenuhnya.
Wahai ukhty…
Apakah pantas, jika seorang ibu yang malas belajar, lalu mengharapkan anak yang ahli ilmu.
Apakah pantas, jika seorang ibu yang hobi menggunjing, lalu mengharapkan anak yang berakhlak mulia
Apakah pantas, jika seorang ibu yang jarang melakukan shalat tahajud, lalu mengharapkan anak yang ahli sujud.
Apakah pantas, jika seorang ibu yang hobi menonton televise, lalu mengharapkan anak yang ahli qur’an.
Wahai ukhty…
Lalu bagaimana seharusnya menjadi sosok ibu yang pantas melahirkan keturunan yang soleh/a.

Akan ku uraikan, sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang Allah SWT titipkan padaku.
kriteria ibu yang akan melahirkan anak yang soleh/a adalah :

1. Spiritual Building / membangun Spiritual anak

Ini kunci yang pertama dan utama, sesuai dengan kisah di atas, karena keimanan ibu lah yang melahirkan Umar bin Abdul Aziz.
Wahai ukhty…
Keimanan kita tidak ada apa-apanya dibanding para Sahabat dan Orang –orang Soleh. Iman kita sering turun drastic ketika dihadapkan dengan suatu musibah. Juga turun drastic ketika dihadapkan dengan gelimang nikmat.

Contoh kecil yang sering dihadapi oleh suatu keluarga, yaitu masalah ekonomi. Seperti kisah Umar bin Abdul Aziz di atas, kita sering melakukan hal yang tidak ridhoi Allah SWT hanya untuk mendapatkan segenggam uang.. Ketika kemiskinan menghampiri keluarga kita, kita sering merasa Allah SWT tidak menyayangi kita. Sehingga kita malas dalam beribadah. Karena kita merasa ibadahnya tidak ada hasilnya, karena ekonomi keluarga semakin sulit. Apalagi kita hidup di zaman modern ini yang serba susah. Banyak sekali orang tua, khususnya seorang ibu, menggadaikan keimananya hanya untuk memperoleh harta. Banyak yang berhutang ke bank, yang jelas-jelas sangat dilarang oleh Allah SWT..

Ketika nikmat datang kepada kita, iman kita juga sering turun drastis. Sebagai contoh, ketika anak – anak yang sangat kita cintai tertidur pulas, kita sebagi orang tua tidak tega membangunkan untuk shalat subuh atau tahajud. Karena kasihan jika anak kita kedinginan terkena air wudhu. Ini lah yang disebut anak juga sebagi ujian bagi kita sebagai orang tua. Sebagaiman perintah Allah, “jaga lah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Padahal melatih anak dari kecil untuk menjalankan shalat subuh dan tahajud, akan membawa keselamatan keluarga kita.
Seuai dengan ajaran Rasulullah SAW “perintah lah anakmu untuk shalat ketika menginjak usia 7 tahun dan pukulah ketika usia 7 tahun ke2” hal ini agar kita mau mengajarkan kepada anak dari kecil. Apalagi usia 0 – 7 tahun, adalah usia emas bagi seorang anak.
Wahai ukhty… di dalam buku The Excelent Parenting, dan Psikologi Agama, dijelaskan, tata cara membangun spiritual anak.

a. Dalam kandungan

Dalam sebuah penelitian, seorang bayi di kandungan mendengarkan suara yang ada di luar kandungan sang ibu.. Jadi, sangat disarankan bagi seorang ibu untuk menjaga ucapan, karena saat itu sudah dimulai pendidikan bagi bayi. Ada ilmuan barat yang mengatakan, jika ibu mendengarkan alunan music seperti gitar, akan membuat bayi mempunyai kecerdasan tinggi. Akan tetapi, kita sebagi umat Islam mempunyai cara yang lebih terbukti. Yaitu Alqur;an. Berdasarkan penelitian oleh para ahli, lantunan alqur’an lebih banyak memberikan efek positif bagi janin, daripada alunan music.
Wahai ukhty….Maka, sudah sepantasnya ketika kau kelak mengandung, jadikan alqur’an sebagai nafasmu. Ketika muncul rasa malas, ingatlah bayi imut yang kau nantikan.

b. Usia 0 – 3 tahun

Di dalam al qur’an, kata mendengar (sami’un) sering bersanding dengan kata melihat ( bashirrun). Dan ketika kedua kata itu bersanding, kata “sami’un” selalu mendahului “bashirun”. Ternyata dibalik firman Allah SWT itu, ada hikah yang sangat besar. Hal ini, juga sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, ketika seorang bayi lahir di dunia ini, disunnahkan untuk melafalkan adzan di telinganya.
berdasarkan penelitian ilmuan, perkembangan indera pada bayi, dimulai dari indera pendengaran. Coba kau amati ketika ada bayi, lalu mendengar suara, dia akan merespon. Maka sering ada seorang ibu, memberikan sapaan atau permainan yang mempunyai bunyi.
Dari penjelasan di atas, menjadi peluang bagi seorang ibu untuk membangun spiritual anak. Yaitu tidak memberikan kesempatan anak untuk mendengarkan suara kecuali suara yang baik seperti bacaan alqur’an dari orang tua, atau media elektronik.

c. Usia 3 – 5 tahun

Sesuai penjelasan di atas, ketika anak menginjak usia ini, berhati – hati lah Wahai ukhty. Karena usia ini, usia paling strategis bagi si anak. Kenapa ? karena fungsi indera penglihatannya sudah mulai berfungsi. Walaupun akal belum berfungsi, tapi sel sel otak pada usia ini mulai terbangun. Melalui berbagai impuls / rangsangan berupa suara yang didengarnya atau objek yang dilihatnya.
Menurut ahli neurologi (ilmu otak), ketika bayi lahir, membawa milyaran neuron yang belum berfungsi. Neuron itu berfungsi ketika membentuk sambungan – sambungan di antara neuron satu dengan lainya. Sambungan itu lah yang dinamakan sinapsis. Semakin banyak sinapsis yang terbentuk pada otak bayi, maka akan semakin cerdas bayi tersebut.

Wahai ukhty, mungkin kau kurang paham penjelasan di atas. Sebenarnya aku juga kurang memahami. Tapi hikmahnya adalah, semakin banyak kita memberikan suara yang bagus, dan objek yang bagus, akan membentuk spiritual anak kita dengan bagus.
Sungguh fitnah besar!. Di era teknologi dan informasi zaman sekarang, banyak dari orang tua yang kecolongan. Dapat kau lihat, betapa banyaknya, anak seusia ini, diberikan suara dan tontonan yang kurang membangun spiritual. TELEVISI lah yang secara tidak langsung telah menghancurkan usia emas anak kita. Lihat lah, betapa banyak seorang seorang ibu yang menonton tayangan televise bersama anaknya. Padahal tontonan itu, tidak ada kaitannya dengan nilai spiritual yang sedang dibutuhkan anak. Menyanyi, berjoged, bahkan sinetron menjadi konsumsi setiap hari bagi buah hati. Maka sudah lazim, ketika kau melihat, banyak sekali anak – anak seusia ini dapat menirukan suara dan gerakan dari tayangan televise.
Wahai ukhty… kita hidup di zaman teknologi, yang tidak mungkin kita dapat menjauhinya. Maka, jadikan teknologi sebagai pendukung pembentukan spiritual anak. Seperti, memanfaatkan mp3 atau gadget untuk mendengarkan alqur’an atau shalawat. Jika terpaksa anak ingin menonton televise, berilah anak tayangan televise yang membangun spiritual. Mari kita berhati – hati dengan fitnah televise dkk.

d. Usia 5 – 7 tahun

Ketika di usia 3 – 5 tahun, anak bertumbuh dengan indera penglihatan, di usia ini, mulai tumbuh kecerdasan psikomotor. Yaitu kemampuan anak dalam meniru gerakan – gerakan yang dilakukan oleh objek atau orang – orang yang sering dilihat oleh anak.
Maka dari itu, Prof Jalaludin Rahmat menganjurkan agar pada usia ini, anak diajak dalam melakulan ibadah ritual. Seperti mengajak mereka ke masjid. Hal ini sebagi wujud pengamalan sunnah Rasulullah saw, yaitu memerintahkan anak untuk shalat. Bahkan tidak hanya memerintah, tapi mengajak. Coba kau lihat, anak kecil yang sedang ikut shalat di masjid. Mereka melakukan gerak lucu, ada yang sujudnya lama sekali, ada yang berdiri terus, bahkan ada yang menaiki pundak ayahnya ketika melihat ayahnya sujud. Lucu kan? Itu semua adalah proses pengenalan anak terhadap spiritual. Bahkan dalam suatu hadits, para sahabat penasaran, ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat, tapi sujudnya sangat lama. Ketika selesai shalat, Rasulullah SAW menceritakan, jika cucunya sayyidina husein sedang menaiki punggung beliau ketika sujud. Lalu di doakan oleh Rasulullah SAW, agar kelak cucunya menjadi ahli sujud. Maqbul!, sayyidina husein sangat terkenal paling hobi kalau sujud ketika shalat.
Seperti itu lah Wahai ukhty…. Kelak, ketika anakmu menginjak usia ini, jangan lupa sertakan anakmu ketika kau melakukan rutinitas ibadah. Seperti shalat wajib, membaca alqur;an, membersihkan rumah dan yang paling penting selalu tampilkan akhlak mulia di hadapan buah hatimu.
Wahai ukhty… semoga keluarga kita menjadi keluarga yang beriman dan istiqamah, walaupun kita sering mendapatkan ujian dan berbagai kenikmatan.

2. Emotional Building / Membangun Emosional anak

Wahai ukhty… menurut Rasulullah SAW , wanita 90 % yang berfungsi adalah perasaanya. Sedangkan akalnya hanya berfungsi 10%, berbeda dengan kaum adam. Jadi jiwa mu sangat lah peka terhadap segala hal di sekelilingmu. Maka, sudah menjadi rahasia illahi, jika yang melahirkan manusia adalah wanita, bukan pria. Padahal kalau berbicara kekuatan fisik, pria pasti menang. Akan tetapi, kalau berbicara kekuatan jiwa, kau lah pemenangnya. Maka Allah SWT menitipkan hamba-hamba-Nya untuk kau kandung, kemudian untuk kau lahirkan, lalu untuk kau rawat. Proses yang sangat panjang, yang tak mungkin diemban oleh seorang pria. Karena amanah itu lah, kau diberi keistimewaan oleh Allah SWT sebagi kunci surge. Juga, karena amanh itu pula, Allah SWT membrikanmu bekal berupa kekuatan jiwa yang luar biasa untukmu.

Berhubung kau mempunyai jiwa yang kuat seperti rasa empati / kepedulian, didiklah anakmu untuk mempunyai kepedulian / empati. Lalu empati kepada siapa?. Empati kepada diri sendiri, orang tua, saudara2nya, teman-temannya, coba lah anakmu di temani bermain di luar. Agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai contoh, ketika bertemu dengan pengemis, ajari anak mu untuk bersedekh dengan penuh ketulusan. Atau ajarilah anakmu untuk membantu temanya di sekolah yang sedang mengalami kesulitan. Atau bisa juga, ajak lah anakmu ke panti asuhan. Untuk melatih kepedulian si anak terhadap orang lain yang kurang beruntung.

bahhkan kepada lingkungan. Seperti kebersihan, membuang sampah pada tempatnya. Karena sampai detik ini, sampah adalah problem / masalah terbesar yang merusak bumi kita. Padahal kita diciptakan di bumi ini, tidak lain untuk merawatnya. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi kita, untuk mengajarkan anak mengenai menjaga lingkungan. Contoh kecil, membuang sampah pada tempatnya, kencing tidak di sembarang tempat, menanam pohon. Karena ini semua adalah sunnah Rasulullah SAW.
Juga kepada binatang, agar mereka tidak menyakiti. Kalau memungkinkan, ajarkan mereka menolong seekor binatang yang sedang membutuhkan bantuan. Seperti kupu – kupu yang tidak dapat terbang bebas karena di depannya ada kaca di jendela rumah. Coba kau lihat, banyak sekali anak-anak yang menyiksa binatang, memang mereka tidak berdosa, tapi apa salahnya jika dari kecil kau ajarkan kasih saying terhadap sesame makhluk hidup.

Wahai ukhty… jangan bersikap acuh terhadap perkembangan jiwa / emosional anak. Jangan karena salah, lalu kau membentak, dan ketika dia benar, kau diamkan begitu saja. Jadilah ibu yang memahami kebutuhan anak. Anak tidak hanya butuh asupan gizi untuk pertumbuhan fisiknya, tapi juga butuh asupan emosi untuk pertumbuhan jiwanya. Ketika anak melakukan kesalahan, sebenarnya dia sudah mempunyai perasaan takut. Tapi kau menambah ketakutannya dengan omelan – omelan bahkan dengan kekerasan. Ketika anak melakukan suatu pekerjaan dengan baik, atau anak menjalankan apa yang kau perintahkan, jangan lupa kau berterimakasih dan memujinya. Karena dengan hal itu, anak akan merasa dihargai, sehingga anak akan terus berusaha melakukan yang terbaik untukmu.

3. Intelectual Building / Membangun Intelektual anak

Dalam buku The Possitive comunicative , kita sebagai orang tua tidak boleh memberi setempel negative kepada anak. Seperti memberi julukan si bodoh. Apalagi jika setempel itu diucapkan orangtua yang disertai amarah. “dasar ! anak bodoh!”, “anak kurang ajar”,
Wahai ukhty…. Kata – kata ini sering sekali terucap oleh orangtua kepada anak kecilnya. Kalau ditinjau dari sisi agama, bukankah ucapan adalah doa? Maka jangan salahkan, jika anakmu kelak menjadi orang yang bodoh dan kurang ajar. Karena dulu kau yang mendoakan.

Jika dilihat dari segi psikologi / ilmu jiwa, segala ucapan yang di dengar anak, akan terekam kuat di ingatanya. Apalagi jika perkataan itu, diucapkan oleh orang yang terdekat denganya, dalam hal ini adalah orang tua. Dan apalagi jika perkataan itu, diucapkan dengan penuh tekanan suara / intonasi tinggi yang disertai amarah. Tentunya kata-kata yang terucap akan sangat melekat dalam benak si anak. Sebagi contoh, “dasar anak bodoh!” ketika anak mendengar julukan itu berkali – kali, maka keyakinan dirinya akan luntur. Ketika di dihadapkan suatu permasalahan atau pilihan, dia akan ragu menyelesaikannya, karena dia sudah meyakini dirinya, bahwa dia adalah bodoh. Ketika masalah yang dihadapinya gagal diselesaikan, maka dia semakin yakin dan membenarkan perkataan orang tuanya, bahwa dia anak bodoh.

Jadi, pertama yang harus kau lakukan untuk membangun intelektual anakmu, adalah dengan memberikannya dengan julukan atau perkataan yang positif. Sebagi contoh “anak ummi yang paling pintar”. “kamu pasti bisa!”.”jangan menyerah”.”jangan menangis, jagoan ummi”. Melalui perkataan positif ini lah yang akan membangun anak sebagai pribadi yang positif.
Kedua, jadilah madrasah. Rasulullah SAW bersabda “ ummu al madrasatul ula” yang artinya ibu adalah madrasah pertama bagi anak – anak. Madrasah bermakna tempat belajar, berbeda makna dengan mudarris, yaitu pengajar. Kenapa Rasulullah SAW menyabdakan ibu sebagai madrasah, bukan sekedar mudarris. Karena tempat belajar selalu siap ditempati ketika pembelajar datang. Akan tetapi, pengajar belum tentu siap setiap saat. Akan terkait dengan factor psikologi, ekonomi, atau biologis pengajar. Jadi, seorang ibu adalah tempat belajar bagi anak-anaknya kapanpun, dimanapu, bagaimanapun.

Wahai ukhty… orang-orang cerdas yang lahir di dunia ini, tidak lain karena peranmu sebagai ibu. Bahkan dalam penelitian ilmu kedokteran menjelaskan, jika kecerdasan seorang ibu lebih berpengaruh terhadap kecerdasan anak, dibanding kecerdasan sang ayah. Dari hal ini dapat menjadi motivasi untukmu agar semakin semangat belajar. Dan semangat mendampingi anak dalam belajar.
Lalu apa contoh konkret/ nyata dari ibu sebagai madrasah?. Dalam ilmu pendidikan, dikenal metode pembelajaran dan media pembelajaran. Kau dapat menggunakan berbagai metode yang kau dan anakmu suka. Di dalam buku Sejarah Pendidikan Islam Prof. Samsul Nizar, dituliskan jika pada masa kejayaan Islam, Dinasti Umayyah dan Abasiyah menerapkan metode kisah dalam mendidik anak – anak. Seperti mengisahkan Nabi dan Rasul, sahabat – sahabat, panglima perang. Karena dengan menggunakan metode kisah ini, seorang anak kecil, akan tertarik dengan tokoh yang di idamkannya. Lalu dia akan memperhatikan karakter dari tokoh tersebut. Lalu karakter tersebut meresap ke dalam jiwanya, sehingga ketika bertumbuh usia nya, dia tidak jauh beda dengan tokoh idolanya. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi seorang ibu, untuk mengisahkan kepada anak – anaknya mengenai Nabi Muhammad SAW.

Wahai ukhty… coba lihat keadaan sekarang. Tak perlu jauh – jauh melihat ke masyarakat. Lihatlah ke keluarga kita sekarang. Atau bahkan lihatlah diri kita sendiri. Katanya kita mengaku cinta Rasulullah SAW. Apakah kita tahu perjalanan Rasulullah SAW dari usia 0 sampai 40 tahun diangkat sebagai Rasulullah? Apakah kita tau apa saja yang dialami Rasulullah SAW selama 10 tahun di mekah? Apakah kita tahu jika selama 13 tahun di Madinah, Rasulullah SAW telah berhasil membentuk Negara demokrasi yang sampai detik ini ditiru? Kalau sudah tau, mari kita kisahkan ke anak-anak. Selain metode kisah, masih banyak metode yang lain
Lalu kau juga dapat menggunakan berbagai media pembelajatran. Seperti media lingkungan, seperti tumbuh-tumbuhan. media alam, seperti birunya langit di siang hari, dan hitamnya langit di malam hari. media elektronik seperti permainan yang mengasah otak. Dan semua media yang membawa manfaat terhadap intelektual anak.

Ketiga, jadilah pasangan belajar bagi si anak.
Wahai ukhty… ketika kelak anakmu menginjak umur 7 tahun. Kau akan memasukan ke Sekolah. Aku Cuma ingin menguraikan fakta mengenai sekolah yang hendak anakmu memasukinya.
Coba kau amati dengan seksama, atau bahkan ingatlah ketika dirimu sekolah. Ketika seorang anak masuk ke dalam suatu kelas yang berjumlah 30 anak dan diajar 1 guru. Menurutmu hasilnya apakah optimal? Sedangkan ketika kau mengajar anakmu seorang sendiri saja kurang maksimal. Apalagi 1 orang mengajar 30 anak.

Selanjutnya, coba renungkan lagi. Anakmu seorang diri, dihadapkan dengan 15 mata pelajaran setiap minggunya. 15 mata pelajaran ini, bukan suatu pilihan. Tapi suatu keharusan yang dipaksakan dalam sebuah angka. Yaitu Standar Kelulusan. Artinya anakmu harus menguasai 15 pelajaran, dan minimal tuntas. Coba dicermati sekali lagi, ku beri percontohan. Beri 15 ikan di baskom, lalu dalam hitungan 1 menit, anakmu harus dapat menangkap semuanya dengan tangan. Mustahil kan? Begitu juga, ketika anakmu dihadapkan dengan 15 pelajarn tadi, tidak mungkin akan dikuasai semua oleh anakmu.
Selanjutnya, apakah kau yakin anakmu belajar sungguh-sungguh?, ketika anakmu keluar dari rumah
Lalu bagaimana jika dia bertemu dengan guru pelajaran yang tidak disukai?
Lalu bagaiaman jika dia bertemu dengan mata pelajaran yang tidak disukai?
Lalu bagaiaman jika dia bertemu dengan teman – teman kurang baik?
Lalu bagaimana jika dia bertemu dengan permainan yang disukai?
Lalu bagaiaman jika dia bertemu dengan lawan jenis yang disukai?
Masih kah kau yakin dia akan belajar?

Aku bukannya, melarangmu untuk memasukan anak ke sekolah. Akan tetapi, aku mengajakmu untuk menjadi pasangan belajar untuk anak. Karena melihat fakta di atas, sangat kecil kemungkinan dari hasil belajar si anak. Jikalaupun ada hasilnya, itu hanya sebatas angka di atas kertas. Yang jadi permasalahan, apakah si anak memahami pelajaran yang didapatkan sehingga dapat diterapkan ke dalam keseharian. Maka, sangat perlu untuk menjadi pasangan belajar bagi si anak.
Contoh konkretnya, sering-sering lah berdiskusi dengan anak. Terutama mengenai pelajaran yang telah dipelajari hari itu. Kalau si anak enggan bercerita, mengalahlah dengan menanyakannya terlebih dahulu. Selain itu, hendaknya kau selalu mengontrol kondisi anak di luar pelajarannya. Sebagai contoh, menanyakan tentang kondisi interaksinya dengan guru, teman-temanya, atau hal – hal lain yang membuat anak cerita kepadamu dengan sendirinya.

4. Financial Building / membangun Finansial anak

Terakhir ini, kita sebagai orang tua sangat perlu membangun finansial anak. Finansial di sini, berarti kemandirian anak dalam mengelola keuangan bahkan memperolehnya. Ketika anakmu sekolah, dan kau memberikan uang saku, ajari lah dia untuk menabung. Belikan dia tabungan. Agar dia dapat menghemat.
Ketika sudah menginjak kelas 1 – 4 SD, berilah dia hewan peliharaan. Contohnya kambing. Cara ini lah yang ditempuh oleh Nabi-nabi Allah SWT, seperti Nabi Muhammad SAW. Karena dengan memelihara binatang, anak akan terlatih kemandirian, emosi, dan kemampuan mengatur.
Ketika sudah menginjak kelas 5 – 6 SD, ajaklah anak dalam mencari uang. Sebagai contoh, ajaklah anakmu berdagang. Dan jangan lupa kau tampakkan akhlak mulia. Karena cara ini pula yang dialami oleh Rasulullah SAW. Ketika beliau berusia 12 tahun, diajak pamanya berdagang ke Negara Syam yang jaraknya ratusan kilometer.
Ketika mulai menginjak kelas 1 – 3 SMP, berilah anak kesempatan untuk tidak menerima uang saku. Kalaupun membutuhkan uang saku, jangan kau beri sepenuhnya. Minta lah kepada anak, untuk berdagang sendiri. Walaupun jualan ke teman-temanya.
Ketika mulai menginjak kelas 1 – 3SMA, lepas lah anakmu. Kau hanya memberikan biaya sekolah. Selain itu, kau mengharuskan anak untuk mencari uang sendiri. Entah berdagang maupun bekerja. Karena secara fisik, pada usia ini anak telah kuat.
Ketika menginjak kuliah, lepaslah secara total finansial anak. Usahakan agar anak dapat membiayai kuliahnya sendiri dan kebutuhannya. Karena dengan cara ini, akan melatih anak secara bertahap, menuju kemandirian finansial.

Coba kita amati apa yang pernah kita alami. Pernah kah orang tua kita melakukan hal di atas?.karena banget sayangnya orang tua kepada kita, kita dari kecil sampai sekarang selalu diberi uang. Sehingga, kita menjadi pribadi yang manja. Coba aku Tanya padamu, apa yang kau pilih antara ikan dan pancing. Lebih baik pancing bukan?. Karena ikan akan habis ketika di makan. Tapi kalau pancing, dapat digunakan berkali – kali untuk mendapatkan ikan.
Itu lah yang sebenarnya dibutuhkan bagi anak. Mereka memang membutuhkan ikan atau uang saku. Tapi kelak semakin dewasa, mereka membutuhkan pancingnya atau kemampuannya dalam mencari uang. Ajarilah dia dari kecil untuk mendapat kemampuan itu. Kenapa itu harus dilakukan. Karena kau tak tau sampai kapan akan terus mendampingi anak. Bagaiamana seandainya kau atau suami meninggal dunia ketika anakmu seusia sd atau smp atau sma atau kuliah.
Ini lah yang dialami oleh Rasulullah SAW, beliau mengawali kemandirian finansial ketika ditinggal ayahnya, dan ibunya ketika menginjak usia 6 tahun. Bayangkan Wahai ukhty. Usia 6 tahun sudah tidak memperoleh uluran tangan ayah dan ibu. Maka wajar, jika pada usia 25 tahun, Rasulullah SAW melamar Siti Khadijah dengan nilai milyaran rupiah! Dalam hal ini jangan kau lihat beliau sebagai Rasul, sehingga kau beralasan tidak mungkin dapat menirunya. Beliau juga manusia, yang artinya kita pasti dapat menirunya, walaupun tidak sepenuhnya.

ALHAMDULILLAH……
Selesai sudah surat ini
1. Ketika kau membaca ini, mungkin aku telah berada di negeri orang
2. Aku juga masih dalam tahap belajar, aku hanya mengingatkan diriku sendiri dan dirimu
3. Kebenaran yang kutuliskan, hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui
4. Aku minta maaf, jika ada perkataan yang kurang berkenan
5. Terima kasih telah bersedia membaca
6. Sebarkan nasehat ini, kepada teman – temanmu. Insya Alloh akan menjadi amal solehmu.

Wassalamu’alaykum wr wb
Dari Kakakmu
Hamba Allah

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top