بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Definisi makhraj al huruf
Pengertian makhraj ditinjau dari segi etimologi, berasal dari fi’il madi خرج yang artinya keluar. Bentuk jamaknya adalah مخارج karena itu, makhraj al huruf dalam bahasa Indonesia menjadi makhraj al huruf, artinya tempat-tempat keluarnya huruf.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa makhraj al huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf itu dibunyikan.
Contoh kesalahan makhraj yang menyebabkan berubahnya arti misalnya ha’ nya lafaz| الرحيم pada kalimat basmalah yang terbaca kha الرخيم . kata yang pertama berarti Maha Penyayang sedang kata yang kedua berarti suara merdu. Maka jauhlah artinya dari apa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Pembagian makhraj al huruf
Pembagian makhraj al huruf menurut Imam Ibn al-Jazari dibagi menjadi 17 (tujuh belas).
Ketujuh belas makhraj tersebut berada pada lima tempat, yaitu:
Rongga Mulut : 1 makhraj huruf
Huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad, yakni: و ا ي
Contoh: نوحيها
Tenggorokan : 3 makhraj al huruf
Ketiga makhraj tersebut digunakan untuk tempat keluarnya enam huruf. Enam huruf tersebut masing-masing keluar pada tempat:
a) Pangkal tenggorokan atau tenggorokan bagian dalam sebagai tempat keluarnya huruf hamzah ( ء) dan ha ( .(ه
b) Pertengahan tenggorokan sebagai tempat keluarnya huruf ‘ain ( ع) dan h}a ( .(ح
c) Ujung tenggorokan atau tenggorokan bagian luar sebagai tempat keluarnya huruf kha ( خ) dan gain ( .(غ
Keenam huruf di atas disebut juga huruf halqiyyah yang artinya tenggorokan, karena huruf-huruf tersebut keluar dari tenggorokan.
Lidah : 10 makhraj al huruf
Jumlah huruf hijaiyyah yang keluar lidah berjumlah 18 (delapan belas) huruf. Sepuluh makhraj tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pangkal lidah sebelah atas, keluar daripadanya huruf qaf ( .(ق
b) Pangkal lidah sebelah bawah, keluar daripadanya huruf kaf ( .(ك
c) Kedua huruf di atas ( ق dan ك) disebut juga huruf lahawiyyah yang artinya anak lidah.
d) Pertengahan lidah, keluar daripadanya huruf jim ( ج), syin ( ش), dan ya ( .(ي
Ketiga huruf di atas disebut juga huruf syajariyyah yang artinya tengah lidah karena keluarnya huruf-huruf tersebut dari tengah lidah.
a) Tepi lidah keluar daripadanya huruf dhod ( (ض
b) Kedua tepi lidah secara bersama-sama sesudah makhraj d}ad hingga ujung lidah dengan gusi gigi yang atas, yakni gusinya gigi seri, keluar daripadanya huruf lam .(ل)
c) Ujung lidah dengan gusi dua buah gigi seri yang atas agak ke depan sedikit dari makhrajnya lam keluar daripadanya huruf nun ( ن) iz|har, bukan nun yang dibaca idgham atau ikhfa. Karena nun yang dibaca idgham atau ikhfa adalah khaisyum (pangkal hidung).
d) Ujung lidah bagian atas dengan gusi dua buah gigi seri yang atas, lidah tidak sampai menyentuh gusi. Dari makhraj ini keluar huruf ra ( ر). Huruf ra, nun dan lam juga disebut “ذلقية ” yang artinya ujung lidah.
e) Bagian atas dari ujung lidah dengan pangkal dua buah gigi seri yang atas. Dari makhraj ini keluar huruf ت ، د، ط . ketiga huruf ini disebut juga huruf “ .” نطعية
f) Antara ujung lidah dengan ujung dua buah gigi seri, keluar daripadanya huruf zai ز) ), sin ( س) dan sa} d ( ص). Ketiga huruf ini disebut juga huruf “ اسلية ” yang artinya lidah paling ujung.
g) Ujung lidah keluar sedikit, bertemu dengan ujung gigi depan bagian atas. Keluar daripadanya huruf ث ،ظ، ذ ketiga huruf ini disebut juga “ لثوية ” yang artinya gusi.
Al-Syafatain
Al-Syafatain artinya dua bibir. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak pada dua bibir. Bibir atas dan bibir bawah ini terbagi atas dua makhraj yaitu:
a) Perut (bagian dalam) bibir bawah atau bagian tengah bibir bawah dengan ujung dua buah gigi seri yang atas, keluar daripadanya huruf fa ( .(ف
b) Kedua bibir atas dan bawah bersama-sama, jika kedua bibir tersebut tertutup rapat, keluarlah huruf mim ( م) dan ba ( ب). Ba ( ب) lebih rapat daripada mim ( .(م Dan jika terbuka, keluarlah huruf wau ( .(و
Keempat huruf di atas disebut juga huruf syafawiyyah yang artinya dua bibir.
Al-Khaisyum
Al-Khaisyum artinya aqsal anfi (pangkal hidung).24 Dari al-khaisyum ini keluar daripadanya segala bunyi dengung (gunna). Sehingga dari makhraj ini keluar segala bunyi dengung yang terjadi pada:
a) Nun sakinah ( ن ) atau tanwin ketika dibaca idgam bigunnah, ikhfa’ dan ketika nun itu bertasydid.
b) Mim sakinah ( م ) ketika dibaca idgam (mislain), ikhfa’ (syafawi) dan ketika mim itu ditasydidkan.
Semua tempat pada bacaan di atas mengeluarkan bunyi dari pangkal hidung. Untuk memastikan adanya bunyi yang betul-betul keluar dari pangkal hidung, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memijit hidung pada saat mengucapkan bacaan-bacaan di atas. Apabila suara tertahan, berarti benar bahwa bacaan itu mengeluarkan bunyi dari pangkal hidung. Namun bila ada suara yang keluar, berartibukan al-khaisyum.
Demikian uraian singkat tentang Makhrajul Huruf
Rabbi zidna ‘ilma
Referensi:
Baharuddin, Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Imam ‘Ashim Makassar, Tesis, 2012
Alhamdulillah
Wallohu a’lam
Banyumas, 27 September 2019 / 28 Muharram 1441 H
Ngubaidillah, M.Pd