بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØَÙ…َّدٍ
Silahkan gabung ke grup sharing ppg 2024 (Khusus Kemendikbud)
Tanjungpinang, 16 Mei 2024 -- Berdasarkan data 2019 hingga 2023 lalu, perbandingan jumlah guru yang
memiliki sertifikat pendidik mengalami penurunan. Pada 2019 jumlah guru bersertifikat pendidik sebanyak
1.392.155 guru sedangkan di 2023 jumlah tersebut menurun menjadi 1.274.486 guru. Hal ini disebabkan
beberapa faktor yakni tingginya jumlah guru honorer nonsertifikasi pendidikan yang menyebabkan beban
pendidikan profesi guru (PPG) semakin besar.
Faktor lainnya yaitu input guru bersertifikasi pendidik masih minim dan belum sepenuhnya mengisi
kekosongan guru di setiap daerah. Selain itu, hingga saat ini belum terbentuknya ekosistem guru yang
profesional dan mandiri di setiap daerah. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan transformasi PPG dalam jabatan yang mendorong
pemenuhan guru bersertifikat pendidik.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani
menyampaikan, perlu adanya penyesuaian sertifikasi guru melalui pembaharuan sistem penyelenggaraan
Program PPG yang berfokus pada perolehan sertifikat pendidik bagi guru dalam kondisi tertentu yang lebih
efisien. "Kalau tidak melakukan transformasi ini (PPG dalam jabatan) bisa sampai 2045 untuk 1,6 juta guru
yang belum serdik (sertifikat pendidik), saat ini," ujarnya pada acara Kuliah Umum Arah Kebijakan
Kemendikbudristek Terkait Pendidikan Profesi Guru di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),
di Kepulauan Riau, Rabu, (15/5).
Dirjen GTK Nunuk menjelaskan, proses seleksi PPG dalam jabatan hanya seleksi administrasi saja, tidak
lagi seleksi secara akademik. Kemudian pembelajaran PPG bagi guru yang aktif mengajar pada tahun
2023/2024 dilakukan secara daring melalui penugasan terstruktur dan pembelajaran mandiri yang ditempuh
kurang dari satu semester. Khusus untuk guru yang sulit menjangkau internet, pembelajaran bisa dilakukan
melalui Awan Penggerak, sebuah sistem berbasis server lokal sehingga dalam pemanfaatannya tidak
terhubung jaringan internet.
Dari sisi uji kompetensi, materi diselaraskan dengan materi pendidikan dan pengalaman mengajar para guru
sehingga peluang mengikuti ujikom lebih besar. "Kami (Kemendikbudristek) ingin kinerja guru berfokus pada
siswa dan perubahan yang baik bagi siswa," kata Dirjen GTK Nunuk.
Transformasi PPG dalam jabatan diharapkan dapat mengisi kekosongan kebutuhan guru ke depan akibat
dari banyaknya guru yang pensiun. Transformasi PPG ini juga sebagai upaya dalam mewujudkan visi
menjadikan profesi guru menjadi lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan. Selain itu juga
menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan sebagai agen transformasi pendidikan. Dan terakhir
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
sebagai upaya menghidupkan gotong royong dalam menciptakan ekosistem belajar guru dan tenaga
kependidikan yang berdaya dan saling menguatkan.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) , Agung Dhamar Syakti
menyampaikan, komitmen UMRAH yang selalu siap menyelenggarakan program PPG dan
meningkatkannya agar lebih baik. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan UMRAH harus mengambil
responsibility itu untuk membantu pemerintah melahirkan guru-guru yang profesional untuk menyiapkan
generasi emas 2045 dan kejayaan Indonesia di masa mendatang," ungkapnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman:
kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber berita:
https://ppg.kemdikbud.go.id/