Assalamualaikum Bapak Ibu Guru
Berawal dari kebijakan Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti tentang DEEP LEARNING, admin penasaran dalam memplejarinya. di bawah ini kami sampaikan secara singkat hasil dari pencarian.
🎁 Dapatkan konten menarik lainnya secara GRATIS:
💡 Jangan lupa like, share, dan simpan link ini agar tidak hilang. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita bersama 🌱
1. Apa itu Deep Learning?
Deep Learning (DL) atau Pembelajaran Mendalam adalah pendekatan yang menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Proses pembelajaran ini dilakukan secara holistik dan terpadu melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.
(Sumber: kurikulum.kemdikbud.go.id)
2. Siapa Penemu DL?
Tidak ada satu tokoh tunggal yang menemukan DL dalam pendidikan. DL merupakan gabungan dari beberapa teori pembelajaran:
- Meaningful Learning (David Ausubel)
- Mindful Learning (Ellen Langer)
- Joyful Learning (Mihaly Csikszentmihalyi)
3. Kapan dan Di Mana DL Ditemukan?
Asal-Usul DL dalam Non-Pendidikan (1940–1980-an)
- 1943 – McCulloch & Pitts (AS): Model neuron buatan, dasar AI.
- 1986 – Rumelhart, Hinton, Williams (AS): Algoritma backpropagation.
Perkembangan dalam Pendidikan (1960–1990-an)
- 1963 – David Ausubel: Meaningful Learning.
- 1989 – Ellen Langer: Mindful Learning.
- 1990 – Mihaly Csikszentmihalyi: Joyful Learning (Flow).
4. Kenapa DL Dimunculkan?
- Menjawab masalah pembelajaran dangkal dan berorientasi nilai.
- Kritik terhadap sistem pendidikan lama (K13 dan KTSP).
- Jalan tengah untuk inovasi tanpa mengganti kurikulum secara frontal.
5. Bagaimana Perkembangannya Secara Global dan Masuk ke Indonesia?
Global (2000–2020-an)
- 2007 – Brown, Ryan & Creswell: Mindfulness & fungsi kognitif.
- 2017 – Bahgat et al.: DL = pembelajaran aktif, bermakna.
- 2021 – Stelios Mystakidis: Relevansi dalam kehidupan sehari-hari.
- 2022 – Jiang: DL meningkatkan pemahaman dan penerapan.
Indonesia (2020-an)
- DL diadopsi melalui Kurikulum Merdeka.
- Februari 2025 – Menteri Abdul Mu’ti menegaskan DL sebagai pendekatan berbasis perhatian, makna, dan kegembiraan. Sumber
🧭 Posisi Deep Learning (DL) dalam Pendidikan Indonesia
-
📚 Kurikulum:
DL bukan kurikulum resmi, tapi bisa diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka. -
📖 Teori:
DL bukan teori formal, melainkan paradigma atau cara pandang baru dalam pembelajaran. -
🔧 Metode:
DL bukan metode khusus, tapi berfungsi sebagai prinsip dasar untuk membentuk pengalaman belajar yang bermakna. -
🚀 Pendekatan:
DL termasuk pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, refleksi, dan keterkaitan konsep.
🔍 Perbandingan Pendekatan Populer
1. Deep Learning (DL)
Fokus: Pemahaman mendalam, berpikir kritis, keterkaitan konsep
📌 Kurikulum Merdeka (Permendikbudristek No. 12/2024)
2. Differentiated Learning (DBL)
Fokus: Penyesuaian gaya belajar & kemampuan siswa
📌 Permendikbud No. 103/2014, No. 16/2022
3. Pendekatan Saintifik
Fokus: Proses ilmiah (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan)
📌 Kurikulum 2013 (Permendikbud No. 22/2016, No. 103/2014)
4. Problem-Based Learning (PBL)
Fokus: Pemecahan masalah nyata
📌 Kurikulum Merdeka (Permendikbudristek No. 12/2024)
5. Project-Based Learning (PJBL)
Fokus: Pembelajaran lewat proyek nyata yang kompleks
📌 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022