Rangkuman PAI SMA/K Kelas XI

26 minute read

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ

Assalamualaikum Calon Pemuda-pemudi sukses dunia akhirat ! 👋

Yuk belajar bersama PAI ❤️


🎁 Dapatkan media menarik lainnya secara GRATIS:

✅ Ikuti Channel WhatsApp kami: bit.ly/4eXRBI1 
✅ Follow TikTok untuk video edukatif & inspiratif:  

💡 Jangan lupa like, share, dan simpan link ini agar tidak hilang. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita bersama 🌱


Rangkuman Bab 1-3

Rangkuman Bab 1-3

1. Isi Kandungan Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Hadis Terkait

  • Penciptaan Alam Semesta: Alam semesta, pergantian siang-malam, angin, lintasan benda langit, dan bumi bukanlah peristiwa biasa, melainkan mengandung hikmah yang harus direnungkan untuk mengambil manfaat positif dan negatif melalui akal dan budi.
  • Iptek dan Kedekatan kepada Allah: Kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi harus meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Semakin banyak ilmu, semakin baik dan benar kehidupan seseorang, dengan kesadaran bahwa semua nikmat akan dipertanggungjawabkan.
  • Berpikir sebagai Ciri Manusia: Kemampuan berpikir menjadikan manusia mulia dan membedakannya sebagai khalifah di bumi, yang memungkinkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Definisi Berpikir: Berpikir adalah kekuatan menembus objek untuk menghasilkan pengetahuan (‘ilm jika didukung bukti kuat, dhann jika kebenarannya dominan, dan syakk jika benar-salah seimbang).

2. Isi Kandungan Q.S. Ar-Rahmān/55: 33 dan Hadis Terkait

  • Semangat Menuntut Ilmu: Menuntut ilmu harus dilakukan dengan rajin dan penuh semangat, namun perlu seleksi terhadap ilmu dan guru untuk menghindari kebodohan atau penyesatan.
  • Pentingnya Membaca dan Menulis: Membaca terkait dengan pena (qalam) sebagai alat menulis, yang menjadi penghubung antarmanusia meski berjauhan, seperti komunikasi lisan.
  • Cita-cita Iptek Tinggi: Setiap orang harus bercita-cita menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi seperti para ulama, yang ilmunya tetap bermanfaat meski telah wafat, meskipun menjadi ulama bukanlah hal mudah.
  • Kekurangan Ulama: Kian sedikitnya ulama akibat wafatnya mereka menyebabkan hilangnya ilmu, yang berdampak pada sulitnya menemukan teladan dalam kehidupan.

1. Pokok Dinul Islam

  • Akidah: Keimanan yang terdiri dari 6 Rukun Iman.
  • Syariah: Hukum Islam yang mencakup 5 Rukun Islam.
  • Akhlak: Etika atau moralitas hidup berdasarkan wahyu Allah Swt.

2. Cabang Iman

Iman memiliki 63 cabang, di antaranya yang dibahas:

  • Memenuhi janji.
  • Mensyukuri nikmat.
  • Memelihara lisan.
  • Menutupi aib orang lain.

3. Memenuhi Janji

  • Kewajiban bagi orang beriman, menjadi tanda keimanan.
  • Setiap janji harus ditepati dan akan diminta pertanggungjawaban.
  • Kunci keberhasilan dan kesuksesan seseorang.

4. Mensyukuri Nikmat

  • Bentuk pengakuan tulus atas rahmat Allah Swt.
  • Diwujudkan melalui pujian, kerendahan hati, serta ucapan, sikap, dan perilaku yang mencerminkan ketulusan.

5. Memelihara Lisan

  • Lisan yang tidak terjaga dapat memicu pertengkaran, perselisihan, bahkan malapetaka besar seperti pembunuhan.
  • Sebaliknya, lisan dapat menciptakan kedamaian, kesejukan, cinta, dan harapan bagi banyak orang.
  • Perbedaan antara bahagia dan celaka sangat tipis, bergantung pada penggunaan lisan yang sesuai dengan ajaran Islam.

6. Menutupi Aib Orang Lain

  • Aib adalah cela atau noda yang jika terbuka menyebabkan malu, merusak martabat, dan nama baik.
  • Menutupi aib adalah kewajiban, seperti kita tidak ingin aib sendiri diketahui orang lain.
  • Penyalahgunaan teknologi, terutama media sosial (WhatsApp, Twitter, Instagram, dll.), mempermudah penyebaran aib, seringkali karena rivalitas, kepentingan, atau iri dengki.

1. Perkelahian Pelajar

Jenis Perkelahian:

  • Delikuensi Situasional: Perkelahian terjadi karena situasi tertentu yang memaksa pelajar berkelahi.
  • Delikuensi Sistematik: Perkelahian melibatkan pelajar dalam organisasi atau geng tertentu.

Faktor Penyebab:

  • Rational Choice: Faktor individu, seperti keputusan pribadi untuk berkelahi.
  • Social Disorganization: Faktor lingkungan yang tidak teratur.
  • Strain: Tekanan besar dari masyarakat.
  • Differential Association: Pergaulan yang salah.
  • Labeling: Pelajar terbiasa dicap nakal, mendorong perilaku negatif.

2. Khamr

  • Definisi: Minuman atau makanan yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran, termasuk segala yang merusak akal sehat (narkoba, minuman keras).
  • Alkohol dalam Konteks Non-Khamr: Alkohol untuk keperluan medis (disinfektan, pelarut, bahan bakar) tidak termasuk khamr dan diperbolehkan.
  • Larangan Khamr: Dilarang karena bahaya besar bagi individu, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Khamr dianggap rijs (tercela, kotor, bahkan najis).
  • Dampak: Merusak akal, kesehatan, harta, dan kepribadian.

3. Narkoba

  • Definisi: Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif (alkohol, rokok, kopi, dll.).
  • Narkotika: Zat dari tanaman atau sintetis yang menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.
  • Psikotropika: Zat yang memengaruhi susunan saraf pusat, mengubah aktivitas mental dan perilaku.
  • Zat Adiktif: Bahan yang menyebabkan ketergantungan biologis, sulit dihentikan, dan memicu keinginan untuk terus mengonsumsi.
  • Status Hukum: Narkotika dan psikotropika, meski tanpa alkohol, tetap haram karena dampak negatifnya pada akal, kesehatan, harta, dan kepribadian.

1. Cakupan Dakwah

  • Dakwah lebih luas dibandingkan khutbah dan tabligh, mencakup seluruh aspek kehidupan muslim.
  • Tidak terbatas pada ceramah, tetapi juga perbuatan sehari-hari yang mencerminkan nilai Islam, bahkan diam untuk menegakkan kebenaran termasuk dakwah.

2. Syarat Dai (Pendakwah)

  • Konsistensi antara kata dan perbuatan.
  • Memahami objek dakwah.
  • Berani, tegas, tetapi bijak dan santun.
  • Memiliki ketabahan dan kesabaran yang kuat.
  • Fokus menyampaikan tanpa menjamin hasil.
  • Berdoa untuk keberhasilan dakwah.

3. Jenis Khutbah

  • Sebelum Shalat: Contohnya Khutbah Jum’at.
  • Sesudah Shalat: Contohnya Khutbah Shalat Idain, Khusuf, Kusuf, Istisqa’, dan saat Wukuf di Arafah.
  • Tidak Berkaitan dengan Shalat: Contohnya Khutbah Nikah.

4. Rukun Khutbah

  • Membaca hamdalah (pujian kepada Allah).
  • Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
  • Menyampaikan pesan takwa.
  • Membaca ayat suci Al-Qur’an pada salah satu khutbah.
  • Berdoa untuk kaum muslimin pada khutbah kedua.

1. Peran Ulama dalam Kemerdekaan Indonesia

  • Ulama memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan Pangeran Antasari, yang menjadi pengingat jejak perjuangan.

2. Ulama Indonesia Berpengaruh Dunia

  • Beberapa ulama Indonesia tidak hanya berjasa bagi Indonesia, tetapi juga mewarnai dunia hingga kini, antara lain:
    • Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani
    • Syaikh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari
    • Abdus Samad bin Abdullah al-Jawi al-Palimbani
    • Nuruddin bin Ali ar-Raniri
    • Syekh Abdurauf bin Ali al-Singkili
    • Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani (Kiai Sholeh Darat)
    • Hamzah al-Fansuri

3. Syekh Nawawi al-Bantani

  • Pernah menjadi imam di Masjidil Haram, bergelar Sayyidul Hijaz.
  • Karya-karyanya masih dipelajari di pesantren Asia Tenggara hingga kini.

4. Syaikh Yusuf Tajul Khalwati

  • Memulai dakwah dari Gowa, Sulawesi Selatan, lalu diasingkan ke Sri Lanka dan Afrika Selatan.
  • Dijuluki oleh Nelson Mandela sebagai “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” karena kontribusi dakwahnya.

5. Syekh Abdus Samad al-Palimbani

  • Pelopor intelektualisme Nusantara, melengkapi ulama sezamannya seperti Nuruddin ar-Raniri, Muhammad Arsyad al-Banjari, dan Hamzah Fansuri.

6. Syekh Nuruddin ar-Raniri

  • Ulama serba bisa abad ke-17, ahli dalam sejarah, politik, sastra, filsafat, fikih, dan tasawuf.
  • Menulis kitab, mengkritik Hikayat Seri Rama dan Hikayat Inderaputera, serta mendalami Hikayat Iskandar Zulkarnain, Tāj as-Salātīn, dan Sulālat as-Salātīn.
  • Berperan sebagai negarawan, teolog, sufi, sejarawan, dan sastrawan penting dalam sejarah Melayu.

7. Syekh Abdurauf al-Singkili

  • Rujukan utama mubaligh dalam dakwah di Nusantara.
  • Aceh menjadi poros peradaban Islam dan persinggahan calon jamaah haji dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dll.

8. Kiai Sholeh Darat

  • Pengajar di Makkah dengan murid dari berbagai penjuru dunia, termasuk KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), KH Amir Idris, KH Dahlan Tremas, KH Dimyathi Tremas, dan KH Dalhar Watucongol.

9. Syekh Hamzah Fansuri

  • Menguasai bahasa Melayu, Jawa, Siam, Hindi, Arab, dan Persia.
  • Berperan di Barus, yang memiliki dialek Melayu unggul pada abad ke-16, bersama dialek Malaka dan Pasai.

1. Ajaran Toleransi dalam Islam

  • Islam mengajarkan toleransi, sebagaimana tertuang dalam Q.S. Yūnus/10: 40-41.

2. Isi Q.S. Yūnus/10: 40-41

  • Penduduk Makkah pada masa Nabi Muhammad Saw. terbagi menjadi dua: yang beriman kepada Al-Qur’an dan yang tidak beriman selamanya.
  • Allah Maha Mengetahui perbuatan manusia.
  • Setiap perbuatan manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

3. Islam dan Kehidupan Manusia

  • Islam menjamin kehidupan seluruh manusia, sebagaimana termaktub dalam Q.S. al-Māidah/5: 32.

4. Isi Q.S. al-Māidah/5: 32

  • Islam melarang kekerasan terhadap manusia.
  • Memelihara kehidupan satu manusia sama dengan memelihara kehidupan seluruh manusia.

5. Relevansi untuk Pelajar

  • Toleransi dan memelihara kehidupan manusia adalah sikap penting yang harus dimiliki pelajar SMA/SMK untuk memperkuat kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia.

1. Cabang Iman

  • Di antara cabang iman adalah menjaga kehormatan, ikhlas, malu (haya’), dan zuhud.

2. Menjaga Kehormatan

  • Proses menjaga tingkah laku agar sesuai dengan ajaran agama, menghiasi diri dengan akhlak terpuji, dan menjauhi segala bentuk keburukan.

3. Ikhlas

  • Beribadah semata-mata karena Allah Swt., bukan karena motif lain.

4. Malu (Haya’)

  • Kemampuan menahan dan melindungi diri dari hal-hal yang dapat mendatangkan aib atau keburukan.
  • Sifat malu mendorong seseorang untuk berbuat baik dan menghindari keburukan.

5. Zuhud

  • Meninggalkan kesenangan duniawi demi mengutamakan ibadah.
  • Sikap menyikapi harta dunia agar tidak membuat lalai atau menjauhkan diri dari ajaran Islam.

1. Pengertian Adab Media Sosial

  • Adab menggunakan media sosial adalah sikap dan perilaku yang harus diutamakan saat berinteraksi dengan orang lain di platform media sosial.

2. Adab dalam Menggunakan Media Sosial

  • Memiliki niat yang baik.
  • Memilih teman yang baik.
  • Meneliti kebenaran informasi yang diterima.
  • Menyampaikan informasi tanpa rekayasa atau manipulasi.
  • Mengajak kepada kebaikan.
  • Memberikan komentar dengan cara yang baik.
  • Menghindari bahasa yang menyinggung, menyakiti, atau menghina.
  • Bersikap bijak.
  • Mengambil hikmah dari penggunaan media sosial.

3. Contoh Penerapan Adab di Media Sosial

  • Saling menghormati dan menghargai anggota grup atau netizen.
  • Menghindari status atau unggahan yang mengandung buruk sangka (su’udzan), mencari kesalahan orang lain (tajassus), atau menggunjing (ghibah).
  • Mengunggah status atau informasi yang bermanfaat bagi anggota grup.
  • Menghormati perbedaan pendapat dalam interaksi.
  • Tidak memproduksi atau menyebarkan berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech).

4. Hikmah Adab dalam Media Sosial

  • Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
  • Terhindar dari berita hoax.
  • Menciptakan kenyamanan dalam silaturahmi di media sosial.
  • Menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama.

1. Definisi dan Hukum Pernikahan

  • Pernikahan adalah ikatan lahir-batin antara laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama melalui akad sesuai syariat Islam, menghasilkan hak dan kewajiban.
  • Hukumnya bisa wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram tergantung situasi.

2. Pertimbangan Memilih Pasangan

  • Kecantikan/ketampanan, kekayaan, nasab/keturunan, dan agama, dengan agama sebagai prioritas utama.

3. Rukun Pernikahan

  • Calon suami, calon istri, wali, dua saksi laki-laki, dan ijab-qabul (akad).

4. Perempuan yang Haram Dinikahi

  • Dilarang karena ikatan nasab, sepersusuan, pernikahan, atau larangan menikahi dua wanita tertentu secara bersamaan.

5. Jenis Pernikahan yang Dilarang

  • Mut’ah, syighar, muhallil, menikahi wanita berihram, wanita dalam masa iddah, tanpa wali, dengan nonmuslim, atau dengan wanita yang memiliki ikatan mahram.

6. Kewajiban Suami dan Istri

  • Suami: Memberikan nafkah dan bergaul dengan baik.
  • Istri: Taat kepada suami, mendidik anak, serta menjaga kehormatan dan nama baik suami.

7. Talak

  • Talak adalah perbuatan yang dibenci Allah (makruh).
  • Jenis talak:
    • Berdasarkan cara: jelas atau sindiran.
    • Berdasarkan syariat: sunnah atau bid’i.
    • Berdasarkan rujuk: raj’i (bisa rujuk) atau ba’in (tidak bisa rujuk).
  • Masa Iddah: Masa tunggu wajib bagi perempuan yang diceraikan sebelum menikah lagi.

8. Rujuk

  • Mengembalikan istri yang masih dalam masa iddah talak raj’i, bukan ba’in.

9. Regulasi Perkawinan di Indonesia

  • UU No. 1 Tahun 1974: Pencatatan perkawinan oleh Petugas Pencatat Perkawinan (PPN).
  • UU No. 16 Tahun 2019: Batas usia minimal menikah untuk pria dan wanita adalah 19 tahun.

10. Hikmah Pernikahan

  • Melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.
  • Membentuk keluarga bahagia dan saling menyayangi.
  • Menjalin hubungan yang diridai Allah antara laki-laki dan perempuan.
  • Mendapatkan keturunan yang sah.
  • Mendatangkan pahala, menjauhkan dari zina, mempererat silaturahmi antar keluarga, dan membuka pintu rezeki.

1. Ciri Peradaban Islam Masa Modern

  • Ditampilkan dengan kesadaran umat Islam atas ketertinggalan akibat penjajahan Eropa.
  • Muncul dorongan untuk maju dalam berbagai bidang, terutama ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Tokoh Pembaharu Islam Masa Modern

  • Muhammad Ali Pasya, Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Sayyid Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari.

3. Pengaruh Islam Masa Modern di Indonesia

  • Menginspirasi perjuangan melawan penjajahan.
  • Berdirinya organisasi masyarakat berbasis Islam yang berkontribusi pada kemerdekaan dan pembangunan bangsa hingga kini.
  • Pendirian perguruan tinggi Islam dengan program studi keagamaan dan umum.

4. Hikmah Belajar Peradaban Islam Masa Modern

  • Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berlandaskan agama yang kokoh.
  • Mengkaji Al-Qur’an, hadis, dan ijtihad ulama sebagai dasar membangun peradaban Islam rahmatan lil alamin.
  • Mempelajari ilmu keislaman secara komprehensif untuk memahami Islam rahmatan lil alamin.
  • Menumbuhkan semangat berkarya melalui kebijakan progresif, kitab, buku, atau majalah untuk menyebarkan ide kreatif dan inovatif guna perubahan yang lebih baik.

┈••✦☪︎✦••┈🕋┈••✦☪︎✦••┈

DUKUNG blog ini klik 👉 

Jika ingin memberi kritik, saran atau berbagi informasi ke kami, silahkan hubungi kami melalui
Email: ubaygurupai2021@gmail.com 
Klik 👉 Grup Guru PAI
Jangan lupa untuk mengisi 👉 
Yuk baca 👉 

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top