Lulus SMA : Kuliah atau Pesantren?

setelah kemarin saya menceritakan Masa SMA (klik di sini), kali ini saya akan menceritakan kebingungan saya antara kuliah atau masuk pesantren setelah lulus SMA

Sebenarnya saya ingin sekali memperdalam ilmu agama. Walaupun sudah sering, tapi juustru semakin merasa bodoh, semakin banyak yang belum saya ketahui. Ditambah lagi saya menjadi aktivis Rohis, semakin sesuai dengan passion ku. Sehingga ketika SMA di akhir pendidikan, yaitu menjelang Ujian Nasional, saya memantapkan hati untuk masuk pesantren.

Apalagi saya pernah mendengar teman saya bilang, “buat apa menghitung apel yang jatuh”, maksud dia menghitung rumus fisika. Karena kebetulan saya di kelas IPA. Apa yang dikatakan teman saya, menjadi bahan renungan saya. Dari ilmu IPA yang saya dapatkan, pelajaran mana yang bisa saya terapkan atau amalkan untuk diri saya pribadi atau bahkan masyarakat. Ternyata tidak ada satu pun, berbeda dengan ilmu agama, ketika saya bisa belajar mengenai cara bersuci, cara solat, cara membaca Alqur’an dsb, bisa saya terapkan di setiap hari, diajarkan ke adik-adik bahkan ke masyarakat.

Dari situ saya memutuskan untuk membanting stir, untuk tidak lagi terjun ke dunia eksak. Dengan mantap saya mau masuk pesantren. Biarlah teman-teman berlomba masuk Perguruan Tinggi melalui jalur undangan, SBMPTN atau UM. Memang saya tertarik, tapi ketertarikan saya untuk masuk pesantren lebih besar.

Akhirnya, saya masuk ke Pesantren Modern Nurul Iman-Bogor
dan alhamdulillah, ketika saya memutuskan masuk pesantren, bukan hanya ilmu agama yang saya dapat, bahkan juga Alloh memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan beasiswa kuliah sampai Doktor Insya Alloh ( baca di sini)
Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top