persiapan sebelum menikah menurut islam
Bismillah
Allohumma shalli ‘ala Muhammad, amma ba’du
Setelah saya berbagi kisah perjuangan “Nekad demi Akad”, Alhamdulillah mendapatkan respon yang bagus, sampai sekarang kisah itu sudah dibaca ribuan kali.
Selain itu, ada yang bertanya eperti pesan di atas. Sehingga saya rasa perlu untuk membagikan Tips Ketika mau atau sedang melamar.
Melamar bagi kebanyakan pemuda, adalah hal yang mengerikan. Ibaratnya peperangan, sebelum berangkat perang sudah takut duluan. Karena merasa belum siap, ini dan itu. Akan tetapi, bagi wanita dilamar adalah hal yang paling dinantikan. Karena merasa “laku”, biarpun nantinya berhak menolak.
Hal ini terbukti, suatu hari ketika saya perjalanan ke rumah mertua (Kebumen-Bandung), saya bertemu dengan seseorang yang ternyata masih lajang, ternyata dia lulusan ITB (wow banget). Ketika obrolan memasuki sensitivity area, yaitu terkait pernikahan, tiba-tiba muka dia dan nada nya mulai berbeda. Kenapa? Karena dia belum kunjung menikah, padahal usia dia di atasku.
Setelah saya Tanya “kenapa belum menikah”,
dia jawabnya “belum ada yang mau”.
“tapi sudah ada keinginan menikah kan?” tanyaku
“sudah”
“memang sudah berapa kali melamar” tanyaku
“belum pernah”
Saya pun kaget, “haaa? Belum pernah satu kali pun?”
“iya, saya takut ditolak”
“wahai saudaraku, kamu lulusan ITB lo, kamu punya bekal yang insya Alloh berpeluang 99% diterima lamaranya” saya meyakinkan dia, karena saya lulusan kampus swasta di kota kecil.
Dari dialog di atas, mengesankan ketika seorang pemuda mau melamar, banyak sekali pertimbangan.
Oke,,,langsung saja. Saya bagikan tips nya. Karena saya sudah berkali – kali ditolak lamaran
PRA – KHITBAH
Ini adalah persiapan sebelum kita melamar. Perlu digarisbawahi, persiapan ini BUKAN PACARAN. Karena pacaran sudah melanggar aturan Alloh. Karena pacaran adalah cinta yang layu sebelum berkembang. Sooo… plis. Hindari pacaran, besok aja pacaranya setelah nikah, itu lebih indah. “lalu kalau ga pacaran, bagaimana lakunya?”
Jangan khawatir bro.. jangan khawatir sis… Alloh tu tau kekhawatiran kita, dan Alloh lah yang memberikan jaminan buat kita. Lalu apa saja yang harus dipersiapkan?
1. Impian atau DREAM
Yups… ini sangat perlu. Ketika 2013, saat itu saya semester 2. Saya menuliskan di buku Impian, disitu tertulis saya akan menikah di usia 25 tahun. Ternyata betul sekali, 3 maret kemarin saya menikah. Dan Juli besok, usiaku 25 tahun. Selain itu, saya menulis bulan Januari 2018, saya akan menikah. Saya taruh kertas itu di ruang sholat kos-kos an. Sehingga teman – teman banyak yang tahu, memang saya sengaja biar mereka ikut mendoakan setelah solat. Akan tetapi mereka Tanya ke saya “dengan siapa?” saya pun ragu menjawab, karena saya pun belum tahu menikah dengan siapa. Padahal saat itu bulan Desember.
Bulan Januari datang, bulan Februari lewat, bulan maret bahkan april pun semua berlalu. Alhamdulillah Mei saya menikah. Jadi tidak jauh dengan Januari
2. Doa
Ini yang paling penting “DOA IS THE BIGGEST POWER”. Ketika kamu seperti saya, yang tidak punya kekuatan apa – apa, harta tak punya, rupa biasa – biasa saja, tidak banyak kenalanya, Jangan Khawatir bro… Alloh lah yang mempunyai semua itu. So… Curhat sama Alloh.
Dan perlu diingat lagi, ketika berdo’a, minta kepada Alloh jangan tanggung – tanggung. Kalau perlu tulis di kertas, kriteria istri yang kamu inginkan, lalu hafalkan atau baca ketika berdoa. Saya pun seperti itu, saya tulis dan saya hafalkan. Dan saya minta ke Alloh yang super banget.
Ini kriteria yang saya do’akan kepada Alloh, memang jika dinalar, permintaan saya terlalu perfect.
Soleha, cantik, tinggi, S1, yang mau diajak nikah "apa adanya" dan sebagainya
3. Ibadah Wajib
Tidak bisa ditawar lagi, Ibadah wajib tidak boleh satu kali pun ditinggal secara sengaja. Dan yang paling utama adalah salat. Sholat tidak ada celah untuk meninggalkan. Jika puasa diperbolehkan bagi yang sakit atau perjalanan jauh. Tapi solat tidak, biarpun sakit atau dalam perjalanan.
Nah ini yang biasanya orang meremehkan. Lihat saja ketika di perjalanan, di bis, di kreta api. Banyak sekali yang meninggalkan solat. Ada yang berargumen diqadha, ini tidak ada uzur syar’i. juga di rumah sakit, banyak sekali yang sudah sakit tapi tidak solat, padahal Rasulullah sudah mengajarkan, ketika tidak bisa dengan berdiri, maka dengan duduk, duduk tidak bisa juga, dengan berbaring, bahkan dengan isyarat gerakan mata. Jika yang sedang sakit tidak ingat, seharusnya yang sehat mengingatkan dan membantu. Eh..malah yang sehat juga tidak solat, na’udzubillah
4. Ibadah Sunnah
Setelah menjaga ibadah wajib. Akan lebih indah ditambah sunnah.
5. Memperbanyak ilmu
Pernikahan adalah permasalahan besar. Jadi seharusnya mempersiapkan senjatanya, yaitu ilmu. Kita harus paham
Fikih Pernikahan ; dari akad, talaq, khuluq, zihar, dan sebagainya
Manajemen Keuangan, manajemen komunikasi, dsb
Pendidikan, Rasulullah telah sukses mendidik anak, istri, sahabat, bahkan umat seluruh dunia. Jadi kita harus belajar dari beliau. Dan sebagainya.
Ketika kita tidak punya kelebihan apa-apa, selain berdoa, hal ini lah yang harus kita miliki. Yaitu berilmu.
0N-KHITBAH
Lalu apa kiat – kiat nya ketika khitbah
1. Yakinkan semua Alloh yang mengatur. Bismillah, libatkan Alloh
2. Kuatkan tekad, dan nekad
Ga usah berfikir kelemahan, tapi perjuangan. Ditolak? Cari lagi!, ditolak lagi? Cari lagi. Begitu seterusnya. Saya awalnya juga sangat takut. Tapi ketika sudah berkali – kali ditolak, menjadi hal biasa. Malah menjadi tantangan. Makanya jangan salah menaruh cinta, hanya cinta dia satu orang. Tak usah ada cinta sebelum saatnya. Ingat, cinta karena menikah. Bukan menikah karena cinta. Dengan seperti itu, ketika ditolak orang tua dia, tidak terlalu patah hati, karena masih banyak dia-dia yang lain
3. Jangan ajak siapa – siapa
Kamu laki – laki, jangan beraninya main keroyok. Single aj..hehe. maksudnya, datangi sendiri, ketika ditolak orang tua tidak malu. Karena tidak tahu, saya melamar berkali – kali tidak ada satu pun yang minta ijin ke orang tua dulu. Tau-tanua sudah diterima. Selain itu, kalau sendiri biaya lebih murah, modal lebih murah, hehe
4. Mengobrol dengan santai
Santai saja tidak usah kaku. Obrolin FOR (Family, Occupation,Recreation). F> keluarga, tanyain keluarganya dari masa lalu sampai masa depan, O> Pekerjaan, R> Hobi.
5. Sering senyum
Jangan tegang, senyum.
6. Banyakin ngobrol dengan orang tuanya
Yang punya anak adalah orang tua. Jadi ambilah hati orang tua. Jangan banyakin ngobrol dengan anaknya. Karena orang tua juga nanti akan pengertian. Bahkan kamu bisa menelusuri anaknya melalui orang tuanya.
7. Dengan sedikit “sedikit saja”, tonjolin kemampuanmu dan “banyakin” kerendahan hatimu.
Yang punya anak adalah orang tua. Jadi ambilah hati orang tua. Jangan banyakin ngobrol dengan anaknya. Karena orang tua juga nanti akan pengertian. Bahkan kamu bisa menelusuri anaknya melalui orang tuanya.
Dengan sedikit “sedikit saja”, tonjolin kemampuanmu dan “banyakin” kerendahan hatimu.
Apa Yang sering ditanyakan saat khitbah?
Banyak sih… tapi semua itu bersifat wajar. Karena setelah saya alami, orang tua yang paham agama, tidak akan pernah menanyakan KONDISI FINANSIAL / KEUANGAN kita.
Karena bagi mereka, mendapatkan menantu yang sholeh adalah kekayaan yang tiada harganya. Jadi pertanyaan yang sering dan umumnya orang Tanyakan
Apa pekerjaanmu?
Kamu kerja dimana?
Berapa penghasilanmu?
Kalau menurut saya pribadi, jika orang itu menanyakan atau membahas detai soal keuanganmu, tinggalkan. Karena apa? Belum menjadi mertua saja sudah menuntut kamu mempunyai harta, apalagi kalau sudah menjadi mertua, dia akan selalu menuntut. Dan kelak, jika kamu tidak bisa memenuhi, maka akan ditendang. Karena parameternya adalah harta, bukan agama
Berbeda jika orang tuanya bertanya
Bagaimana solatmu?
Bagaimana ngajimu?
jangan pakai lama, langsung lamar dia.
Karena di akhir pencarian saya, ibunya istri tidak pernah sekalipun menyinggung finansial.
PASCA KHITBAH
Apa yang harus dilakukan setelah khitbah?
1. Lakukan sebagaimana sebelum khitbah seperti diatas, selain itu
2. Tawakkal,
3. Yakin lah Janji Alloh pasti
إِنَّ وَعْدَ اللَّـهِ حَقٌّ
sesungguhnya janji Allah adalah benar (QS. Ar-Rum [30]: 60)
4. Alloh tidak akan mengingkari janji
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. 'Ali `Imran [3] : 9)
5. Dan ketika ditolak, yakinlah Alloh akan memberi ganti yang lebih baik. Dan itu lah yang saya rasakan. Karena semua orang tua yang menolak saya dulu, in shaa Alloh istri saya dan keluarganya jauuh lebih baik dari mereka dalam segala aspek. Alhamdulillah..
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363.
Demikian Tips dari saya
Mohon maaf bila ada redaksi yang tidak sesuai sebenarnya, karena semata kekurangan ingatan saya.
saya do'akan antum mendapatkan pasangan yang akan mengantarkan antum ke surga Alloh bersama anak dan keturunan antum.
Alhamdulillah
Wallohu a’lam
Bandung, 5 Juni 2018/20 Ramadhan 1439 H
Ngubaidillah.,M.Pd