Kalau tidak salah 20 tahun lalu, di tahun 2001 saat aku duduk di kelas 3 SD, Ada sosok yang hampir setiap hari ku temui.
Yang tidak pernah lelah menulis dan menghapus papan tulis.
Yang kenakalan dan kekumuhan anak – anak tidak menghentikan semangatnya.
Beliau lah Bpk Sutrisno, Guruku sejak di SD. Alhamdulillah Alloh memberikan kesempatan untuk bersilaturrahmi dengan beliau pada 25 Januari 2021
Dari pertemuan ini, saya mendapatkan beberapa hikmah
1. Kasih Sayang seorang guru
Jelas sekali aku tidak ingat sama sekali materi apa yang dulu beliau ajarkan. Namun kenapa aku merasa dekat dengan beliau?
Karena aku merasa disayangi saat itu. Seperti hal sepele, aku dikasih kue atau mie.
Selain itu, beliau sering memberikan pertanyaan, yang menjawab cepat dan tepat, maka pulang duluan
Dari sini aku belajar:
Menjadi guru tidak cukup jika hanya pintar. Karena materi yang diajarkan ke siswa hanya sepersekian % yang akan diingat di masa yang akan datang. Namun lebih dari itu, kasih sayang seorang guru lah yang akan mampu mengikat batin siswa
Mendidik siswa karena menyayanginya, apapun kondisi ekonomi, fisik, maupun kognisinya.
Siswa yang pintar perlu juga disayangi, agar kepintarannya kelak akan menyelamatkan dia dan keluarganya dari susah payah di dunia akhirat
Siswa yang kurang pintar juga disayangi, agar dia bangkit dan semangat menempuh masa depan yang peringkat di dalam kelas bukanlah jaminan keberhasilan. Sehingga terus membangkitkan motivasi sesuai dengan bakat dan minat diri
2. Kebanggaan dan Kebahagiaan Guru saat bertemu Murid
Saat seorang guru, di usia senja, beliau tinggal menikmati hari-hari tua. Betapa bahagianya jika masih ada siswa yang mengingatnya dan mengunjunginya. Beliau akan merasa bangga, bahwa beliau masih ada di hati para siswanya.
Sehingga wahai para siswa …..
Marilah berkunjung ke guru kita, tak perlu membawa apa-apa, karena kedatangan kita melebihi segalanya.
Dan jangan lupa
Pertama, kita ucapkan terimakasih untuknya, karena telah mengajarkan ilmu Alloh
Kedua, doakan beliau, agar Alloh membalas segala kebaikannya
Ketiga, kita minta doa, agar selamat menjalani kehidupan di dunia dan akhirat
Keempat, minta nasihat biarpun kita telah dewasa, namun beliau tetaplah guru kita
Wahai para guru
Jangan berlaku sewenang-wenang karena sekarang mempunyai seragam yang membungkus jabatan
Apalagi jabatan yang menjadikan penghasilan menjadi tujuan
Karena kelak saat di usia senja
Namamu sudah tidak ada lagi di hati siswa
Justru dendam yang tersimpan di akal mereka
Karena sampai sekarang aku ingat sekali sosok guru yang berjasa dan membuatku terluka
Dan untuk guru yang berjasa, Insha Alloh aku ingin menemui satu per Satu
Dan yang telah membuatku terluka, jujur aku tak ingin lagi melihatnya, dan alhamdulillah aku lupa namanya
Sekian wallahu a’alam