بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØَÙ…َّدٍ
Meskipun motivasi itu bersifat abstrak, namun dapat kita amati dengan mengidentifikasi beberapa indikatornya, antara lain:
1. Durasi Kegiatan
Yaitu berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan.
Misalnya murid semangat belajar dalam waktu 1 jam
2. Frekuensi Kegiatan
Yaitu seberapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu
Misal: seorang murid membaca buku cerita islami setiap hari jum'at
3. Persistensi Kegiatan
Yaitu ketetapan dan kelekatannya pada melakukan aktivitas yang terkadang mengalami perubahan
Misal: murid terus menerus menghafalkan doa dan artinya, yang walaupun mengalami kesusahan.
4. Konsistensi Kegiatan
Yaitu mempunyai ambisi untuk memenuhi target/tujuan dengan ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan
Misal: Murid mempunyai motivasi besar untuk menghafalkan surat An Ma'un dikarenakan akan ada ujian lisan.
5. Devosi dan Pengorbanan
Devosi (pengabdian) dan pengorbanan yaitu seseorang rela mengorbankan uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan
Contoh: Seorang murid rela menyisihkan uang sakunya demi membeli sepedea impiannya
6. Tingkatan Aspirasi
Yaitu seseorang mempunyai maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7. Tingkatan Kualifikasi
Maksudnya tingkatan ualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak.
Misalnya kualitas hafalan murid sangat bagus dan memuaskan guru dalam Surat Al Ma'un
8. Arah Sikap
Yaitu arah sikap seseorang terhadap sasaran kegiatan (like or dislike; positif atau negatif). Murid merasakan kepuasan dengan apa yang telah dilakukan.
Referensi:
Prof.Dr.H. Abin Syamsudin Makmun. (2015 Psikologi Kependidikan, Bandung: Rosdakarya
📚📚📚📚📚📚📚📚