Contoh Resume Modul Fiqih KB 4 - Sistem Pemerintahan Islam - PPG PAI

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ

Follow Tiktok kami, klik ðŸ‘‰ 

Klik ðŸ‘‰ Grup PPG PAI 2023 Batch 2

Dalam PPG mahasiswa diminta untuk mempelajari modul. kemudian membuat resume atau ringkasan sesuai dengan format ang telah ditentukan.

Berikut ini admin contohkan Resume Modul Fiqih KB 4 - Sistem Pemerintahan Islam

A.Pengertian Khilafah

Khilafah adalah bentuk masdar dari khalafa, yang berarti menggantikan atau menempati tempatnya. Khala’if merupakan bentuk plural dari khalifah, sedangkan kata khulafa adalah bentuk plural dari khalif. Khalifah adalah penguasa tertinggi (as-sultan ala’zam). 

hakikat khilafah adalah menggantikan pembuat syara’ (sahib asy-syara’) dalam menjaga agama dan politik dunia. Khilafah dalam terminologi politik Islam adalah suatu sistem pemerintahan Islam yang meneruskan sistem pemerintahan Rasulullah dengan segala aspeknya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Sedangkan khalifah adalah pemimpin tertinggi umat Islam (khalifatul muslimin).

B. Pembentukan Negara dan Khalifah

Dalam pandangan Al-Mawardi agar negara dapat ditegakkan, dari segi politik hal itu mempunyai enam unsur pokok :
  1. agama yang dianut dan dihayati sebagai kekuatan moral. 
  2. penguasa yang kharismatik, berwibawa dan dapat dijadikan teladan. 
  3. keadilan yang menyeluruh. 
  4. keamanan yang merata. 
  5. kesuburan tanah yang berkesinambungan
  6. harapan kelangsungan hidup
Cara pengangkatan khalifah dapat kita lihat dalam perjalanan sejarah Islam.
  1. Pengangkatan khalifah melalui pemilihan oleh para tokoh ummat. Seperti pengangkatan Abu Bakar Shiddiq sebagai khalifah pertama yang diadakan di Tsaqifah Bani Saidah.
  2. Pengangkatan berdasarkan usulan (wasiat) oleh khalifah sebelumnya seperti pengangkatan Umar bin Khattab sebagai khalifah . Umar terpilih berdasarkan usulan Abu Bakar (khalifah pendahulunya) yang kemudian disetujui oleh para sahabat lainnya.
  3. Pengangkatan khalifah melalui pemilihan yang langsung dilakukan oleh rakyat. Seperti pangangkatan khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Bani Umayyah.
  4. Pengangkatan khalifah berdasarkan persetujuan secara bulat oleh rakyat karena calon khalifah dinilai memiliki jasa yang sangat besar seperti pengangkatan sultan Salim di Mesir
  5. Pengangkatan khalifah berdasarkan keturunan. Bentuk ini dilakukan dalam sistem kerajaan yang pernah dipraktekkan oleh dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiah dan kerajaan Saudi sekarang ini

C. Majlis Syura

Kata “majlis syura” terdiri dari dua kata yaitu kata majlis dan kata syura. Majlis artinya tempat duduk syura artinya bermusyawarah. Dengan demikian majlis syura secara bahasa artinya tempat bermusyawarah (berunding). Dikaitkan dengan sistem pemerintahan, majlis syura memiliki pengertian tersendiri yaitu suatu lembaga negara yang terdiri dari para wakil rakyat yang bertugas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Majlis ini memiliki tugas utama yaitu mengangkat dan memberhentikan khalifah.

Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan intelektual dan memiliki sifat mental yang terpuji. Oleh karena itu imam al-Mawardi merumuskan beberapa syarat untuk menjadi anggota majlis syura :
  1. Berlaku adil dalam segala sikap dan tindakan. Sikap ini mencerminkan bahwa anggota majlis syura adalah mereka memiliki sifat jujur dan bertanggung jawab. 
  2. Berilmu pengetahuan yang luas. Yaitu memiliki kecerdasan intelektual yang tajam. Sehingga segala ucapan dan perbuatannya didasari oleh ilmu bukan oleh hawa nafsu . 
  3. Memiliki kearifan dan.wawasan yang luas. Anggota majlis syura dalam memutuskan sesuatu harus ditujukan untuk kemsalahatan ummat bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
  4. Terkait dengan kewajibannya, seseorang yang telah dipercaya menjadi majlis syura maka ia memiliki kewajiban utama yaitu mengangkat dan meberhentikan khalifah.

D. Ahlul Halli wa al-Aqdi

Istilah Ahlul Halli Wal ‘Aqdi barasal dari tiga suku kata, yaitu ahlun, hallun dan aqdun. Dalam kamus bahasa arab kata “Ahl” mempuunyai arti ahli atau keluarga. Kata “Hallu” berarti membuka atau menguraikan. Sedangkan “Aqd” berarti kesepakatan/mengikat. 
Dari ketiga suku kata tersebut dapat dirangkai menjadi sebuah istilah yang mempunyai arti "orang-orang yang mempunyai wewenang melonggarkan dan mengikat." Istilah ini dirumuskan oleh ulama fikih untuk sebutan bagi orang-orang yang bertindak sebagai wakil umat untuk menyuarakan hati nurani mereka.

Ahlul halli wal aqdi memiliki beberapa hak atau wewenang sebagai berikut: 
  • pertama, Ahlul halli wal aqdi adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang mempunyai wewenang untuk memilih dan membaiat khalifah. 
  • Kedua, Ahlul halli wal aqdi mempunyai wewenang mengarahkan kehidupan masyarakat kepada yang maslahat. 
  • Ketiga, Ahlul halli wal aqdi mempunyai wewenang membuat undang-undang yang mengikat kepada seluruh umat di dalam hal-hal yang tidak diatur secara tegas oleh Al-Quran dan Hadist. 
  • Keempat, Ahlul halli wal aqdi tempat konsultasi khalifah di dalam menentukan kebijakannya. 
  • Kelima, Ahlul halli wal aqdi mengawasi jalannya pemerintahan. 
Berdasarkan pada hak-hak tersebut, hak-hak Ahlul halli wal aqd serupa dengan wewenang MPR dan DPR dalam pemerintahan Indonesia.

RESUME SKI - KB 4 

Untuk mendapatkan Kumpulan Resume silahkan:
Ikuti Bimbingan PPG bersama UBAY BIMBEL (WA:0851-6155-0093)

🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀

DUKUNG blog ini klik ðŸ‘‰ 
Jika ingin memberi kritik, saran atau berbagi informasi ke kami, silahkan hubungi kami melalui
Email: ubaygurupai2021@gmail.com 
Jangan lupa untuk mengisi ðŸ‘‰ 
Yuk baca ðŸ‘‰ 
Klik ðŸ‘‰ Info PPG Kemenag

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top