Survei Terkini: 42% Guru Indonesia Hidup di Bawah Garis Kesejahteraan

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ

Follow Tiktok kami, klik ðŸ‘‰ 

Berikut adalah ringkasan dari hasil survei yang dilakukan oleh Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa mengenai kesejahteraan guru di Indonesia:

1. Survei dan Responden:
  • Dilakukan pada pekan pertama Mei 2024, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
  • Melibatkan 403 guru dari 25 provinsi di Indonesia, dengan 291 responden dari Pulau Jawa dan 112 dari luar Jawa.
  • Responden terdiri dari 123 Guru PNS, 118 Guru Tetap Yayasan, 117 Guru Honorer/Kontrak, dan 45 Guru PPPK.
2. Penghasilan Guru:
  • 42% guru berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan, dengan 13% di antaranya berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu per bulan.
  • Khusus untuk Guru Honorer/Kontrak, 74% berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan, dan 20,5% di antaranya di bawah Rp 500 ribu per bulan.
  • Penghasilan ini masih di bawah Upah Minimum Kabupaten-Kota (UMK) terendah di Indonesia, yang sebesar Rp 2.038.005 (Kabupaten Banjarnegara).
3. Kondisi Ekonomi:
  • Sebanyak 89% guru merasa penghasilan dari mengajar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan rata-rata tanggungan 3 orang anggota keluarga.
  • 55,8% guru memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, namun mayoritas penghasilan tambahan ini kurang dari Rp 500 ribu.
  • Pekerjaan sampingan populer: Mengajar Privat/Bimbel (39,1%), Berdagang (29,3%), Bertani (12,8%), Buruh (4,4%), Konten Kreator (4%), dan Driver Ojek Daring (3,1%).
4. Utang dan Jual Barang:
79,8% guru memiliki utang, dengan rincian:
  • Bank/BPR: 52,6%
  • Keluarga/Kerabat: 19,3%
  • Koperasi Simpan Pinjam: 13,7%
  • Teman/Tetangga: 8,7%
  • Pinjaman Online: 5,2%
  • 56,5% guru pernah menjual atau menggadaikan barang berharga, seperti emas perhiasan (38,5%), BPKB kendaraan (14%), sertifikat rumah/tanah (13%), motor (11,4%), emas kawin (4,3%), dan SK PNS (3,9%).
5. Semangat Mengajar:
  • Meskipun kesejahteraan rendah, 93,5% responden bertekad untuk tetap mengabdi sebagai guru hingga pensiun.
6. Rekomendasi:
  • Asep Hendriana dari GREAT Edunesia Dompet Dhuafa menekankan perlunya perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap kesejahteraan guru.
  • Pentingnya lembaga yang mendampingi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pelatihan dan program capacity building.
  • Survei ini mengungkapkan bahwa kesejahteraan guru di Indonesia masih jauh dari layak, namun semangat pengabdian mereka tetap tinggi. Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan ini dan meningkatkan dukungan kepada para guru.
Sumber:
https://ideas.or.id/2024/05/22/survei-ideas-74-persen-guru-honorer-dibayar-lebih-kecil-dari-upah-minimum-terendah-indonesia/

Semoga Alloh membalas para guru yang telah berjasa dengan derajat tertinggi di dunia dan akhirat

┈••✦☪︎✦••┈🕋┈••✦☪︎✦••┈

DUKUNG blog ini klik ðŸ‘‰ 

Jika ingin memberi kritik, saran atau berbagi informasi ke kami, silahkan hubungi kami melalui
Email: ubaygurupai2021@gmail.com 
Klik ðŸ‘‰ Grup Guru PAI
Jangan lupa untuk mengisi ðŸ‘‰ 
Yuk baca ðŸ‘‰ 

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top