Guru Penggerak: Ini Argumen Penentang dan Pendukungnya

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ
Follow Tiktok kami, klik ðŸ‘‰ 

Program Guru Penggerak (PGP) di Indonesia telah menjadi salah satu topik yang paling hangat diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan kepemimpinan dan kompetensi guru. Namun, PGP juga menuai berbagai respon, termasuk kritik dan kekhawatiran dari beberapa pihak.

Artikel ini akan membahas berbagai perspektif tentang PGP, mulai dari manfaatnya hingga kekhawatiran yang ditimbulkannya. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang program ini dan mendorong diskusi yang konstruktif tentang masa depan pendidikan di Indonesia.


Argumen Penentang

Berikut adalah beberapa poin penting dan dampak potensial yang dikemukakan oleh para penentang program ini:

1. Ketidakadilan dan Ketimpangan:

  • Akses Terbatas: Proses seleksi PGP yang ketat dan kuota yang terbatas dikhawatirkan akan memperlebar jurang kesenjangan antara guru-guru yang berkesempatan mengikuti program ini dengan guru-guru yang tidak. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak adil dan memperkuat hierarki di lingkungan pendidikan.
  • Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan: Program PGP dirancang secara sentral dan mungkin tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan konteks sekolah dan komunitas yang berbeda-beda. Hal ini dapat memicu kekecewaan dan frustrasi bagi guru-guru yang merasa bahwa program ini tidak relevan dengan situasi mereka.

2. Beban Kerja Bertambah dan Gangguan Aktivitas Mengajar:

  • Waktu dan Tenaga: PGP menuntut komitmen waktu dan tenaga yang signifikan dari para pesertanya. Guru Penggerak harus mengikuti pelatihan, lokakarya, dan kegiatan lain yang memakan waktu, di samping tugas utama mereka dalam mengajar dan membimbing murid. Hal ini dikhawatirkan akan menambah beban kerja guru dan mengganggu aktivitas belajar mengajar di kelas.
  • Kurangnya Dukungan: Guru Penggerak mungkin tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari sekolah atau kepala sekolah mereka untuk mengikuti program ini. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan untuk menyeimbangkan antara tanggung jawab mereka sebagai Guru Penggerak dan tugas utama mereka sebagai guru.

3. Potensi Keterasingan dan Stigmatisasi:

  • Munculnya Elit Baru: Dikhawatirkan bahwa Guru Penggerak akan menjadi elit baru di sekolah dan komunitasnya, yang dapat memicu kecemburuan sosial dan keretakan hubungan antar guru. Hal ini dapat mengganggu kerjasama dan semangat kebersamaan dalam komunitas pendidikan.
  • Stigmatisasi: Guru Penggerak mungkin dianggap sebagai "guru yang lebih baik" dibandingkan dengan guru lain, yang dapat menimbulkan stigma dan perasaan rendah diri pada guru-guru yang tidak mengikuti program ini.

4. Kekhawatiran tentang Efektivitas dan Dampak Jangka Panjang:

  • Kurangnya Bukti: Masih belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa program PGP secara efektif meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas program ini dalam jangka panjang.
  • Keberlanjutan: Keberhasilan program PGP sangat bergantung pada komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Jika program ini tidak dikelola dengan baik dan berkelanjutan, dikhawatirkan program ini tidak akan mencapai tujuannya.

5. Potensi Politisasi dan Intervensi Pemerintah yang Berlebihan:

  • Agenda Tertentu: Dikhawatirkan bahwa program PGP memiliki agenda politik tertentu dan digunakan sebagai alat untuk memperkuat kontrol pemerintah terhadap pendidikan. Hal ini dapat membatasi otonomi sekolah dan guru, serta menghambat inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.
  • Intervensi Berlebihan: Intervensi pemerintah yang berlebihan dalam program PGP dikhawatirkan dapat mengganggu otonomi sekolah dan guru, serta memicu resistensi dari berbagai pihak.

Argmen Pendukung

Berikut adalah beberapa poin penting dan manfaat yang dikemukakan oleh para pendukung program Guru Penggerak:

1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran:

  • Pengembangan Kompetensi: PGP dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam kepemimpinan pembelajaran, pedagogi, dan asesmen. Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan inspiratif, serta mampu menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid.
  • Penerapan Praktik Terbaik: Guru Penggerak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan praktik terbaik dalam pembelajaran, seperti pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis proyek, dan penggunaan teknologi pendidikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan membantu murid untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.

2. Mendorong Inovasi dan Perubahan:

  • Agen Pembaharu: Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi agen pembaharu di sekolah dan komunitasnya. Mereka dapat menginspirasi guru lain untuk menerapkan praktik-praktik terbaik, mendorong inovasi dalam pembelajaran, dan berkontribusi pada pengembangan sekolah yang lebih berpihak pada murid.
  • Pembelajaran Kolaboratif: PGP menekankan pentingnya kolaborasi antar guru. Guru Penggerak diharapkan dapat bekerja sama dengan guru lain, kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.

3. Membangun Ekosistem Pendidikan yang Kuat:

  • Kepemimpinan yang Efektif: Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi pemimpin yang efektif di sekolah dan komunitasnya. Mereka dapat membantu sekolah untuk mengembangkan visi, misi, dan tujuan yang jelas, serta merumuskan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Kerja Sama antar Sekolah: PGP mendorong kolaborasi antar sekolah melalui berbagai kegiatan, seperti lokakarya, konferensi, dan komunitas belajar. Hal ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk saling belajar dan berbagi praktik terbaik, serta membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat.

4. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila:

  • Pengembangan Karakter: PGP menekankan pentingnya pengembangan karakter murid sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan dapat menjadi teladan bagi murid dan membantu mereka untuk mengembangkan karakter yang baik, seperti bernalar kritis, kreatif, kolaboratif, dan bertanggung jawab.
  • Pembelajaran yang Holistik: PGP mendorong pembelajaran yang holistik, yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, sosial, dan emosional murid. Hal ini diharapkan dapat membantu murid untuk menjadi individu yang utuh dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Guru:

  • Pengakuan dan Penghargaan: Guru Penggerak mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas dedikasi dan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat guru untuk terus berkarya dan berinovasi.
  • Pengembangan Karir: PGP membuka peluang bagi guru untuk mengembangkan karir mereka di bidang pendidikan. Guru Penggerak dapat menjadi fasilitator pelatihan, narasumber, atau bahkan pemimpin di sekolah atau dinas pendidikan.

Sumber :

DUKUNG blog ini klik ðŸ‘‰ 

Jika ingin memberi kritik, saran atau berbagi informasi ke kami, silahkan hubungi kami melalui
Email: ubaygurupai2021@gmail.com 
Klik ðŸ‘‰ Grup Guru PAI
Jangan lupa untuk mengisi ðŸ‘‰ 
Yuk baca ðŸ‘‰ 

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top