Contoh Tugas Refleksi Modul Profesional Madrasah

PPG Madrasah - Tugas Refleksi Modul Profesional

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ

Tugas Refleksi Modul Profesional PPG Madrasah

Banner PPG Kemenag 2025

Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

1. Materi Menarik

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema. Tema dijadikan sebagai payung besar yang mengaitkan kompetensi dari Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, IPS, dan Matematika. Dengan demikian, siswa belajar secara utuh, tidak terpecah-pecah, dan lebih kontekstual dengan kehidupan nyata.

2. Analisis Implementasi

Penerapan pembelajaran tematik di MI dapat dilakukan dengan memilih tema dekat dengan kehidupan siswa, seperti “Lingkungan Sekolahku”. Guru merancang kegiatan yang menghubungkan konsep sains (IPA tentang ekosistem), IPS (interaksi sosial di sekolah), PPKn (hak dan kewajiban siswa), Bahasa Indonesia (membaca teks lingkungan), serta Matematika (menghitung luas halaman sekolah).

3. Pengalaman Praktis

Saya pernah mengikuti praktik mengajar dengan tema “Hidup Bersih dan Sehat”. Siswa sangat antusias karena mereka tidak hanya membaca buku, tetapi juga melakukan praktik mencuci tangan, membuat poster kebersihan, dan diskusi tentang aturan menjaga kesehatan. Hal ini mendukung teori bahwa pembelajaran tematik membuat siswa lebih aktif dan bermakna.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Keterbatasan media pembelajaran.
  2. Kemampuan guru dalam mengintegrasikan banyak mata pelajaran sekaligus.
  3. Waktu seringkali tidak cukup untuk menuntaskan semua aspek tema.

Hikmah:

  1. Pembelajaran tematik membuktikan bahwa siswa lebih mudah memahami konsep ketika disajikan dalam konteks nyata dan terintegrasi.

5. Rencana Aksi

  1. Menentukan tema sesuai kurikulum dan relevansi kehidupan siswa.
  2. Membuat jaringan tema (pemetaan KD dari berbagai mapel).
  3. Merancang kegiatan yang melibatkan praktik, diskusi, dan proyek sederhana.
  4. Menyediakan media kreatif (gambar, video, eksperimen sederhana).
  5. Melakukan evaluasi berbasis portofolio dan penilaian autentik.

Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari-hari

Aqidah Akhlak

1. Materi Menarik

Asmaul Husna adalah 99 nama Allah yang indah, yang menggambarkan sifat-sifat-Nya. Dengan mengenal dan mengamalkan Asmaul Husna, peserta didik dapat meneladani sifat Allah dalam perilaku sehari-hari, misalnya meneladani Ar-Rahman (Maha Pengasih) dengan berbuat baik kepada sesama.

2. Analisis Implementasi

Implementasi Asmaul Husna dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui hafalan, pemahaman makna, dan pembiasaan sikap. Misalnya, saat belajar “Al-‘Adl” (Maha Adil), siswa diajak bermain peran untuk bersikap adil dalam membagi kelompok. Guru juga dapat menggunakan metode storytelling untuk mengaitkan sifat Allah dengan kisah teladan Nabi.

3. Pengalaman Praktis

Dalam pengalaman mengajar di kelas, siswa diajak membacakan doa dengan menyebut salah satu Asmaul Husna. Misalnya, ketika belajar “Asy-Syafi” (Maha Penyembuh), siswa diminta mendoakan temannya yang sakit. Hal ini membuat siswa merasa dekat dengan Allah dan memahami bahwa sifat-sifat Allah bukan hanya teori, tetapi hidup dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Membiasakan siswa tidak sekadar menghafal, tetapi memahami makna Asmaul Husna.
  2. Siswa cepat lupa dan menganggapnya sebagai hafalan biasa.

Hikmah:

  1. Dengan teladan guru dan pembiasaan nyata, siswa lebih mudah menginternalisasi sifat-sifat Allah ke dalam akhlak mereka.

5. Rencana Aksi

  1. Membuat jadwal rutin pembacaan Asmaul Husna di awal pembelajaran.
  2. Mengaitkan satu nama Allah dengan praktik nyata (contoh: Al-Karim → berbagi makanan).
  3. Menggunakan media kreatif (lagu, video animasi, kartu bergambar).
  4. Menugaskan siswa untuk membuat jurnal harian: “Hari ini saya meneladani sifat Allah … dengan cara …”
  5. Melakukan refleksi bersama di akhir pekan agar siswa menyadari perkembangan akhlaknya.

Pernikahan dalam Islam

Fikih

1. Materi Menarik

Materi tentang pernikahan dalam Islam sangat menarik karena bukan hanya menyangkut ibadah, tetapi juga aspek sosial, akhlak, dan tanggung jawab keluarga. Islam menekankan bahwa pernikahan adalah sunnah Rasulullah ﷺ untuk menjaga kehormatan, menenangkan jiwa, dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

2. Analisis Implementasi

Materi ini dapat diimplementasikan dengan metode diskusi dan studi kasus. Siswa tidak hanya mengetahui rukun dan syarat pernikahan, tetapi juga diajak menganalisis fenomena seperti pernikahan dini, pergaulan bebas, dan pentingnya kesiapan mental maupun spiritual. Dengan begitu, pembelajaran fiqih tidak berhenti pada hafalan hukum, tetapi membentuk sikap bijak dalam memandang pernikahan.

3. Pengalaman Praktis

Sebagai guru, saya pernah mengajar materi pernikahan kepada siswa tingkat akhir. Awalnya mereka menganggap materi ini hanya teori akad dan wali. Namun saya mengemasnya dengan studi kasus, seperti “Bagaimana jika calon pengantin masih sekolah?” atau “Siapa yang berhak menjadi wali?”. Diskusi menjadi interaktif, siswa antusias, dan mereka mulai menyadari bahwa pernikahan adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Sebagian siswa merasa topik ini kurang relevan karena usia mereka masih muda.
  2. Ada yang malu bertanya terkait isu-isu sensitif.

Hikmah:

  1. Saya menyadari pentingnya mengaitkan materi dengan realitas masyarakat agar siswa merasa dekat dengan pelajaran.
  2. Pembelajaran fiqih bisa menjadi bekal hidup, bukan sekadar hafalan hukum.

5. Rencana Aksi

  1. Menggunakan metode diskusi kasus nyata agar siswa lebih kritis.
  2. Menghadirkan contoh berita pernikahan dini untuk dianalisis bersama.
  3. Menugaskan siswa membuat proyek mini: “Persiapan Pernikahan Islami”.
  4. Memberikan penekanan pada nilai tanggung jawab dan hikmah pernikahan.
  5. Menilai siswa melalui partisipasi diskusi dan refleksi pribadi.

Hadits sebagai Sumber Hukum Kedua

Qur’an Hadits

1. Materi Menarik

Materi yang menurut saya sangat menarik adalah hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Hadits berfungsi sebagai penjelas, penguat, bahkan penetap hukum dalam persoalan yang tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Qur’an. Dengan mempelajari hadits, siswa dapat memahami bahwa ajaran Islam bersifat lengkap dan menyeluruh, karena Nabi ﷺ memberikan teladan langsung melalui perkataan, perbuatan, dan persetujuannya.

2. Analisis Implementasi

Implementasi materi ini dapat dilakukan dengan mengaitkan hadits pada kehidupan sehari-hari. Misalnya hadits tentang niat, kejujuran, dan persaudaraan bisa dijadikan pedoman sikap di sekolah maupun masyarakat. Pembelajaran juga bisa diperkuat dengan metode tahfizh (hafalan hadits pendek) dan diskusi makna hadits, sehingga siswa tidak hanya hafal lafadz, tetapi juga mampu mengamalkannya.

3. Pengalaman Praktis

Sebagai guru, saya pernah menyampaikan hadits tentang keutamaan niat. Awalnya siswa hanya membaca teks hadits tanpa memahami maknanya. Kemudian saya mengajak mereka membahas contoh nyata, misalnya “Mengapa belajar harus diniatkan karena Allah?” atau “Apa bedanya sedekah dengan riya?”. Diskusi sederhana ini membuat siswa lebih mudah menangkap pesan hadits dan mengaitkannya dengan kehidupan mereka.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Beberapa siswa kesulitan membaca lafadz Arab hadits dengan benar.
  2. Siswa lebih fokus pada hafalan teks tanpa memahami makna mendalamnya.

Hikmah:

  1. Pembelajaran hadits menjadi sarana untuk menanamkan akhlak mulia.
  2. Saya belajar bahwa pemahaman makna lebih penting daripada sekadar hafalan lafadz.

5. Rencana Aksi

  1. Memberikan hadits-hadits pendek sesuai tingkat pemahaman siswa.
  2. Menggunakan metode tahfizh disertai penjelasan makna dan konteks.
  3. Membuat diskusi kelas tentang penerapan hadits dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Menilai siswa melalui proyek mini: menulis refleksi pribadi tentang satu hadits pilihan.
  5. Mengintegrasikan pembelajaran hadits dengan praktik akhlak di lingkungan sekolah.

Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

1. Materi Menarik

Materi tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah sangat menarik karena di dalamnya terdapat nilai ukhuwah, persaudaraan, dan semangat perubahan menuju kebaikan.

2. Analisis Implementasi

Dalam pembelajaran, materi ini bisa diimplementasikan dengan metode kisah & refleksi nilai. Siswa diajak tidak hanya menghafal peristiwa, tetapi juga mengambil hikmah sosial, politik, dan spiritual dari hijrah.

3. Pengalaman Praktis

Saya pernah mengajar tema hijrah di kelas. Awalnya siswa hanya fokus pada tahun hijrah (622 M). Namun saya mencoba mengemas pembelajaran dengan diskusi kelompok tentang “bagaimana hijrah relevan dalam kehidupan kita”. Saya juga meminta mereka membuat mini-proyek berupa poster Piagam Madinah. Hasilnya, siswa menjadi lebih aktif dan paham bahwa hijrah adalah perubahan perilaku, bukan sekadar peristiwa sejarah.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Sebagian siswa kurang tertarik dengan sejarah karena menganggapnya hafalan.

Hikmah:

  1. Jika dikemas dengan aktivitas kreatif (diskusi, proyek), sejarah bisa menjadi pelajaran hidup yang membekas di hati siswa.

5. Rencana Aksi

  1. Menggunakan media visual (poster, video hijrah).
  2. Mengadakan roleplay pertemuan Muhajirin dan Anshar.
  3. Menugaskan siswa membuat refleksi pribadi: “Hijrah saya hari ini”.
  4. Menilai dengan asesmen naratif, bukan hafalan angka.

Ilmu Nahwu (Tata Bahasa Arab)

Bahasa Arab

1. Materi Menarik

Materi Ilmu Nahwu (Tata Bahasa Arab) menarik karena memberi dasar kuat untuk memahami struktur kalimat Arab dengan benar.

2. Analisis Implementasi

Saya mengimplementasikan materi ini dengan latihan menyusun kalimat. Misalnya, saya menyiapkan kartu kata (isim, fi‘il, huruf jar) lalu siswa saya minta menyusunnya menjadi kalimat sesuai aturan nahwu.

3. Pengalaman Praktis

Saat mengajar nahwu, saya pernah menemukan siswa yang merasa sulit menghafal istilah seperti marfu‘, manshub, dan majrur. Saya kemudian membuat permainan kartu kata dan lomba menyusun kalimat. Ternyata siswa lebih antusias dan akhirnya lebih cepat paham. Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa metode praktik lebih efektif dibanding hanya ceramah teori.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Banyak siswa menganggap nahwu rumit.

Hikmah:

  1. Dengan metode bermain dan praktik langsung, siswa bisa menikmati belajar nahwu tanpa merasa terbebani.

5. Rencana Aksi

  1. Membuat media belajar (kartu kata, papan i‘rab).
  2. Mengadakan permainan menyusun kalimat.
  3. Mengintegrasikan nahwu dengan teks sehari-hari (doa, percakapan).
  4. Menilai dengan tugas praktik, bukan sekadar hafalan teori.

Metode Bermain dalam Pembelajaran RA

Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)

1. Materi Menarik

Saya memilih materi Metode Bermain dalam Pembelajaran RA. Bermain adalah dunia anak, dan melalui bermain mereka belajar bahasa, sosial, motorik, bahkan nilai agama.

2. Analisis Implementasi

Metode ini saya implementasikan dengan mengajarkan doa-doa harian melalui nyanyian, pembiasaan wudhu dengan permainan peran, serta pengenalan huruf hijaiyah lewat kartu bergambar.

3. Pengalaman Praktis

Saya pernah mengajar doa sebelum makan di kelas RA. Awalnya anak-anak sulit menghafal doa. Lalu saya ubah menjadi lagu pendek yang dinyanyikan bersama. Hasilnya, anak-anak cepat hafal dan bahkan mengulanginya di luar kelas. Saya melihat langsung bagaimana metode bermain efektif untuk pembelajaran anak usia dini.

4. Tantangan & Hikmah

Tantangan:

  1. Ada orang tua yang mengira bermain hanya membuang waktu.

Hikmah:

  1. Bermain adalah strategi utama pendidikan anak usia dini. Anak belajar lebih baik jika merasa gembira.

5. Rencana Aksi

  1. Mendesain media permainan Islami (puzzle huruf hijaiyah, kartu doa).
  2. Membuat roleplay ibadah sederhana (wudhu, shalat berjamaah mini).
  3. Menyusun lagu-lagu pendek doa harian.
  4. Melibatkan orang tua dalam permainan edukatif di rumah.
  5. Menggunakan asesmen portofolio untuk melihat perkembangan anak.

🎯 Mau Diajari Trik Membuat Tugas Refleksi?

🎯 Hubungi via WhatsApp: 0851-6155-0093

Ayo Gabung ke Bimbel Kami!

Dapatkan trik dan bimbingan intensif untuk sukses di PPG Kemenag 2025

Banner Bimbel PPG WhatsApp Banner

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top